Malam ke-17 Ramadhan Jadi Momentum Nuzulul Quran, Ini Amalan yang Bisa Dilakukan

Kamis, 06 April 2023 | 19:27 WIB
Malam ke-17 Ramadhan Jadi Momentum Nuzulul Quran, Ini Amalan yang Bisa Dilakukan
Ilustrasi Nuzulul Quran (Pexels/Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ramadhan jadi bulan yang istimewa bagi umat Muslim karena, salah satu penyebabnya, menjadi waktu diturunkannya Al Quran kepada Nabi Muhammad. Pristiwa itu diperingati sebagai Nuzulul Quran

Nuzulul Quran diperingati setiap tanggal 17 Ramadhan. Dan pada Ramadhan tahun ini, peringatan Nuzulul Quran dimulai dari malam ke-17 Ramadhan tepat pada Jumat, 7 April hingga hari ke-17 puasa pada Sabtu, 8 April.

Dikutip dari situs NU Online, makna memperingati malam Nuzulul Quran ialah untuk mengingatkan kembali pentingnya menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Al Quran dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, bisa memotivasi kepada umat Islam agar selalu membaca Al-Quran.

Ilustrasi orang berdoa - Cara merayakan Nuzulul Quran 2023 (Freepik)
Ilustrasi orang berdoa - Cara merayakan Nuzulul Quran 2023 (Freepik)

Ketua PCNU Sumedang H Sa'dullah mengatakan bahwa ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Nuzulul Quran. 

Baca Juga: Muslim Wajib Tahu, 5 Perkara yang Harus Dihindari saat Ramadhan Agar puasa Terjaga Menurut Ustadz Adi Hidayat

"Cara-cara yang baik untuk mengisi malam Nuzulul Quran yaitu, pertama istiqomah membaca Al-Quran. Minimal harus khatam satu kali selama bulan ramadhan. Kedua, harus memperbanyak i'tikaf, selama i'tikaf bacalah Al Quran atau dzikir lainnya. Dan yang ketiga, perbanyaklah salat malam dan doa," ungkap H Sa'dullah. 

Syekh M Ali As-Shabuni juga bercerita bahwa Al Quran pertama kali turun pada 17 Ramadhan saat usia Rasulullah mencapai 40 tahun atau sekitar tahun 608-609 Masehi. Ketika itu Nabi Muhammad sedang beruzlah di gua Hira, tiba-tiba Jibril datang membawa wahyu. 

Jibril memeluk dan melepaskan Rasulullah SAW. Hal itu diulanginya sebanyak 3 kali. Setiap kali memeluk, Jibril mengatakan, “Iqra’!” artinya “Bacalah.”

"Aku tidak mengenal bacaan,” jawab Rasulullah. 

“Iqra’ bismi rabbikal ladzi khalaq, khalaqal insana min alaq. Iqra wa rabbukal akram. Alldzi allama bil qalam. Allamal bil qalam. Allamal insana ma lam ya’lam,” kata Jibril pada kali ketiga membacakan Surat Al-Alaq ayat 1-5.

Baca Juga: Gorengan Enak Aman Buat Takjil Berbuka Puasa? Begini Cara Membuat Bakwan Bala-Bala ala dr Zaidul Akbar

Itu menjadi awal mula turun Al Quran. Sebelum peristiwa agung itu terjadi, beberapa petunjuk mengisyaratkan semakin dekatnya turun wahyu dan kenabian Rasulullah SAW. Sebagian tanda itu adalah mimpi Rasulullah yang disusul dengan peristiwa nyata sesuai dengan mimpinya. 

Tanda lainnya, kesenangan uzlah (menyepi) Rasulullah SAW menjelang turunnya wahyu. 

Pandangan itu didukung oleh riwayat Imam Bukhari dari sayyidah Asiyah RA. Bulan Ramadhan disebut secara harfiah sebagai turunnya Al Quran pada Surat Al-Baqarah ayat 185. Sedangkan malaikat yang turun membawa wahyu adalah Ruh Amin atau Ruh Kudus yang disepakati sebagai Jibril oleh mufassirin sebagaimana keterangan Surat As-Syu’ara ayat 193-195 dan Surat An-Nahl ayat 102.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI