Suara.com - Chef Arnold Poernomo ikut menanggapi tentang perbincangan food vlogger yang minta makan gratis karena merasa punya banhak pengikut di media sosial.
Juri Master Chef Indonesia itu merasa kalau food vlogger memang seharusnya membayar makanan yang disantapnya, sekalipun secara tidak langsung telah mempromosikan tempat makan yang disambanginya.
"Paling benar memang membayar makanan yang kalian review, karena di situ kalian dan pemiliknya ada transaksi bisnis, dan tidak bias secara review, dan owner secara melakukan special treatment," kata Chef Arnold lewat akun Twitter pribadinya, dikutip Kamis (6/4/2023).
Diakui Shef Arnold kalau pelaku usaha kuliner pasti perlu sorotan terutama di media sosial, agar bisnisnya laku. Di sisi lain, food vlogger juga butuh konten. Itu sebabnya, perlu ada win win solution di antara keduanya.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Chef Arnold Poernomo, Juri yang Pamit dari MasterChef Indonesia
"Toh, kalau udah kenal dengan pemilik resto atau in my case pastinya akan kasih extra food dan lain-lain atau event diskon," kata pria 34 tahun tersebut.
Menurut chef Arnold, timbal balim seperti itu juga terkadang perlu dilakukan agar para food vlogger juga merasa diapresiasi karyanya. Selain itu, juga bisa negosiasi komentar lebih halus bila ada yang sesuatu yang dianggap kurang.
Meski begitu, chef Arnold mengingatkan agar pelaku bisnis kuliner juga tidak perlu sampai terbawa perasaan alias baper dengan hasil review dari food vloger.
"Jangan baper kalau ada yang kurang. Toh, namanya setiap orang mempunyai selera yang berbeda-beda. Bad review itu selalu bagus untuk kita bisa improve," katanya.
Untuk food blogger sendiri, bapak dua anak itu beranggapan kalau content creator bisa lebih leluasa lakukan review bila sebagai konsumen yang membayar sendiri makannya.
Baca Juga: Pamit Pindah ke Australia, 7 Potret Chef Arnold Jadi Juri MasterChef Indonesia
"Kalau memang ada yang kurang, toh, ya nggak apa-apa. Tapi kritik dengan masukan dan review lagi kedepannya kalau sudah improve. Harus paham f&b itu bisnis yang sadis, jadi of course untuk new owner selalu sangat sensitif dengan bad comment karena itu bayi mereka yang dirintis," katanya.
Kalau pun ada sesuatu hak negatif yang perlu dikomentari, ia menyarankan untuk langsung mengatakan kepada pemilik usaha. Sedangkan bila di ruang publik, pastikan ucapkan input yang membangun
"Intinya juga jangan ngemis untuk mau makan gratis ke tempat yang hype or baru. Intinya juga jangan ngemis untuk minta di review supaya tempatnya ramai," pungkas Chef Arnold.