Mario Dandy dan Shane Lukas Mulai Stres Hingga Sering Teriak di Penjara, Ada Masalah Psikologis?

Kamis, 06 April 2023 | 11:59 WIB
Mario Dandy dan Shane Lukas Mulai Stres Hingga Sering Teriak di Penjara, Ada Masalah Psikologis?
Mario Dandy dan Shane Lukas tiba di PN Jakarta Selatan, Selasa (4/4/2023). (Suara,com/Rakha)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dua pelaku penganiayaan David Ozora, Mario Dandy dan Shane Lukas dikabarkan mulai stres akibat mendekam di penjara. Kabar tersebut diungkap oleh ayah David, Jonathan Latumahina, di media sosial Twitter pribadinya.

Jonathan bahkan menyebut kalau Mario dan Shane sampai berteriak-teriak saat ada di dalam sel.

"Sidang kemarin banyak hal yang tidak tersampaikan di media karena tertutup, mulai dari tersangka yang mulai stres dan teriak2 di sel, banjir air mata yang pernah gue janjikan, saling serang antar tersangka," tulis Jonathan Latumahina dalam cuitan Twitter, Rabu (5/4/2023).

Mario dan Shane telah berada di jeruji besi Rutan Polda Metro Jaya sejak 3 Maret 2023 lalu. Keduanya resmi ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan terhadap David yang dilakukan pada 20 Februari 2023.

Baca Juga: AG Dituntut 4 Tahun, Jonathan Latumahina Sindir Keras JPU: Tak Bisa Hitung-hitungan

Dikutip dari jurnal keperawatan jiwa Universitas Padjajaran, penyebab narapidana alami stres saat berada di dalam oenjara bisa disebabkan berbagai faktor.

Mulai dari penyesuaian diri pada lingkungan baru, ditambah lagi bila daya tampung lapas yang melebihi kapasitas, hingga sarana kesehatan yang kurang maksimal yang memicu terjadinya masalah psikologis.

Perubahan suasana hati dan merasa depresi juga akan berpengaruh terhadap keadaan fisik dan somatis, seperti pola tidur yang terganggu, mudah lelah, dan gangguan konsentrasi.

Penelitian yang di lakukan oleh Muwahidah dan Sugiasih (2019) juga mengungkap kalau sebanyak 73 persen narapidana mengalami depresi berat selama berada di penjara. Hal tersebut disebabkan karena masa tahanan yang lama serta sebagian besar tervonis pidana lebih dari 2 tahun.

Akibatnya berpengaruh terhadap psikososial dari lingkungan lapas. Ia
juga menjelaskan sebanyak 5 persen narapidana dalam keadaan normal karenakan ajaran agama yang dimiliki oleh individu sendiri sangat tinggi.

Baca Juga: CEK FAKTA: Rafael Alun Jatuh Miskin Gegara Mario Dandy, Tega Ancam Bunuh Anaknya Sendiri

Tetapi dari hasil penelitiannya juga terungkap kalau sebagian narapidana dengan depresi berat memiliki ajaran agama yang tinggi pula. Penelitian lainnya juga menjelaskan bahwa 54 persen narapidana memiliki tingkat depresi tinggi disebabkan adanya gangguan kepribadian dan antisosial.

Tingginya depresi pada seseorang dipengaruhi oleh kejadian di masa lalu yang tidak bisa dilupakan, selain itu juga kurangnya dukungan sosial.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI