Infografis
Suara.com - Laudya Cynthia Bella berbagi pengalamannya memerankan Siti Raham istri dari Buya Hamka dalam film terbarunya bersama Vino G. Bastian. Bella bercerita awal mula ia memilih untuk ikut dalam projek film tersebut karena kekagumannya pada sosok Buya Hamka, apalagi Bella juga memiliki darah Minang.
Berlatar belakang zaman penjajahan Belanda membuat Bella bersama para pemain lain harus belajar bahasa Padang tempo dulu selama dua bulan.
Pada saat proses reading pun, supaya bisa semakin masuk memainkan peran Umi (Siti Raham), Bella juga menyempatkan untuk menemui keluarga besar Buya Hamka agar lebih mengetahui karakter Umi secara utuh.
Berdasarkan penuturan dari anak-anak dan cucu-cucu Siti Raham, umi sama sekali tidak pernah memperlihatkan kesulitan yang sedang dialami.
Baca Juga: Kesaksian Vino G Bastian Perankan Buya Hamka, Menangis Usai Baca Karya Ini, Kini Belajar Agama
“Beliau ini bisa memerankan perannya sebagai seorang hamba, sebagai seorang ibu, sebagai seorang istri walaupun keadaan sesusah apapun itu tetap manis aja gitu (tersenyum) di depan orang dan umi itu penyayang,” ungkap Bella ketika menjadi bintang tamu di Podcast The Sungkars, dikutip pada Selasa (4/4/2023).
Bella pun merasa sangat kagum akan sosok Siti Raham yang menjadikannya panutan sebagai seorang istri dan ibu.
Melansir dari laman Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara, Rasulullah SAW menjadi panutan umat muslim dalam menebar kebaikan dan senyuman. Hal tersebut yang kemudian ditiru oleh Siti Raham sebagai seorang istri khususnya dari tokoh yang memperjuangkan agama Islam, Buya Hamka.
Dalam Islam sendiri, senyum merupakan sedekah yang paling mudah yang bernilai ibadah karena dapat memperberat pahala serta mampu memupuk hubungan baik antar sesama.
Rasulullah SAW bersabda dari Abu Dzar RA yang artinya,
Baca Juga: Laudya Cynthia Bella Bicara Film Buya Hamka, Kecantikannya Manglingi Netizen: Auranya Beda
“Senyummu di hadapan saudaramu adalah (bernilai) sedekah bagimu.” (HR. Tirmidzi)
Selain bagian dari ibadah, senyum juga merupakan sebuah kebajikan agar tidak dengan mudah meremehkan seseorang untuk bisa berpikir dan bersikap secara bijak.
Dalam sebuah hadist yang diriwiyatkan oleh Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
“Janganlah engkau meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun hanya bertemu dengan saudaramu dengan wajah yang berseri.” (Shilvia Restu Dwicahyani)
