Liburan Mewah di Resor dengan Desain Arsitektur Gaya Kolonial, Manjakan Mata Sambil Segarkan Pikiran

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 03 April 2023 | 21:35 WIB
Liburan Mewah di Resor dengan Desain Arsitektur Gaya Kolonial, Manjakan Mata Sambil Segarkan Pikiran
Hotel Sae Gianyar, sebelumnya bernama Rumah Luwih, hadir sebagai pilihan resor mewah dengan arsitektur kolonial. (Dok. MMS Land)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kebutuhan liburan meningkat sejak Presiden Jokowi Dodo menghapus Pemberlakukan Pembatasan Mobilisasi Masyarakat (PPKM) akibat pandemi Covid-19. Bagi sebagian orang, liburan di tempat wisata saja tidak cukup. Ada yang butuh fasilitas tambahan seperti resor, ada juga yang ingin liburan di tempat yang eksotis, menarik, dan indah dilihat.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisatawan mencapai 3,92 juta hingga Oktober 2022 atau naik 215,16 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021. Sedangkan untuk hotel berbintang pada Oktober 2022 tingkat hunian naik berkisar 52,31 persen dibandingkan Oktober 2021. Hal ini menjadikan industri perhotelan menjadi primadona penanaman modal di sektor properti.

Hotel Sae Gianyar adalah sebuah hotel tepi pantai yang mewah, didesain oleh arsitek kenamaan Hadiprana dengan gaya rancangan ala rumah kolonial klasik Indonesia. Pelayanan bintang lima yang personal memberikan pengalaman menginap di Hotel Sae Gianyar terasa seperti retret liburan, mulai dari jalan-jalan saat matahari terbit di pantai hingga makanan rumahan yang lezat.

Tamu juga bisa tamasya ke berbagai atraksi budaya dan ekowisata terdekat. Dilengkapi dengan fasilitas MICE khususnya untuk pesta pernikahan, Hotel Sae Gianyar menawarkan latar keindahan pantai yang memesona terutama pada saat matahari terbenam.

Baca Juga: Selain Luna Maya dan Mama Rieta, Artis Titi Kamal Bangun Villa Mewah di Gianyar Bali, Lokasi Tepi Sawah Dekat Dengan Hutan

Hotel Sae Gianyar, sebelumnya bernama Rumah Luwih, hadir sebagai pilihan resor mewah dengan arsitektur kolonial. (Dok. MMS Land)
Hotel Sae Gianyar, sebelumnya bernama Rumah Luwih, hadir sebagai pilihan resor mewah dengan arsitektur kolonial. (Dok. MMS Land)

Sebelumnya bernama Rumah Luwih, Hotel Sae Gianyar merupakan portofolio terbaru MMS Land, lini bisnis MMS Group Indonesia yang bergerak di bidang properti memiliki fokus pada industri perhotelan. Hotel ini kemudian diberi nama “Sae” yang berasal dari Bahasa Jawa dan Sunda yang artinya bagus.

Andre Chandra Biantoro, CEO MMS Land mengatakan Indonesia sebagai destinasi wisata membuat industri perhotelan menjadi bisnis yang menjanjikan karena dapat memberikan recurring income yang stabil.

"Pengambilalihan Hotel Sae Gianyar adalah investasi strategis untuk menangkap segmentasi pasar kelas premium yang membutuhkan penginapan dengan ruang privasi yang elegan dan berkelas," tuturnya dalam siaran pers yang diterima Suara.com.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI