Suara.com - Meski hubungan intim merupakan salah satu hal yang bisa membatalkan puasa, namun melakukannya di bulan Ramadhan termasuk salah satu ibadah yang memiliki pahala luar biasa.
Namun yang perlu diingat, hubungan intim tersebut harus dilakukan di waktu khusus, seperti usai berbuka atau sebelum sahur agar tidak membatalkan puasanya. Hal ini tercantum dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 187, Allah Ta’ala berfirman:
"Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan istri-istri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.” (QS. Al Baqarah: 187).
Perintah ini pun membuat hubungan intim di bulan Ramadhan menjadi salah satu ibadah yang memiliki begitu banyak keutamaan dan pahala berdadarkan hadist Rasulullah SAW. Apa saja sih? Berikut daftarnya seperti yang Suara.com rangkum.
1. Sama dengan Pahala Sedekah
Berhubungan intim di malam hari saat bulan Ramadan ternyata bernilai pahala sedekah, lho. Hal tersebut telah dijelaskan oleh Rasulullah dalam hadis riwayat Muslim. Dari Abu Dzar Al-Ghifari, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Hubungan badan antara kalian (dengan istri atau hamba sahaya kalian) adalah sedekah. Para sahabat lantas ada yang bertanya pada Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Wahai Rasulullah, apakah dengan kami mendatangi istri kami dengan syahwat itu mendapatkan pahala?’ Beliau menjawab, ‘Bukankah jika kalian bersetubuh pada yang haram, kalian mendapatkan dosa. Oleh karenanya jika kalian bersetubuh pada yang halal, tentu kalian akan mendapatkan pahala’.” (HR. Muslim)
2. Pahala Saat Melakukannya dengan Ikhlas
Saat melakukan hubungan intim dengan ikhlas mengharap ridha Allah SWT di bulan Ramadhan, suami istri yang melakukannya juga mendapatkan pahala yang besar karena hal tersebut. Seperti yang tertuang dalam Alquran surat An Nisa ayat 114.
Baca Juga: Apakah Onani Membatalkan Puasa? Ini Penjelasannya
“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.” (QS. An Nisa: 114).
3. Pahala Memenuhi Hak Suami
Bagi seorang istri, wajib hukumnya untuk melayani suami dalam hubungan intim, karena termasuk salah satu haknya yang perlu kita penuhi.
Dikisahkan pada zaman Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, ada seorang wanita yang datang dan mengadukan perlakuan suaminya kepada Rasulullah.
Dari Hushain bin Mihshan, bahwasanya saudara perempuan dari bapaknya (yaitu bibinya), pernah mendatangi Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam karena ada suatu keperluan. Setelah ia menyelesaikan keperluannya, Rasulullah bertanya kepadanya, “Apakah engkau telah bersuami?” Ia menjawab, “Sudah.” Beliau bertanya lagi, “Bagaimana sikapmu kepada suamimu?” Ia menjawab, “Aku tidak pernah mengurangi (haknya) kecuali yang aku tidak mampu mengerjakannya.”
Maka, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
“Perhatikanlah bagaimana hubunganmu dengannya karena suamimu (merupakan) surgamu dan nerakamu.” (HR. Ahmad)
4. Pahala Taat Pada Suami
Melayani kebutuhan suami akan hubungan intim juga salah satu bentuk ketaatan istri pada suaminya. Maka dari itu, berhubungan intim di bulan Ramadan akan mendatangkan pahala karena menunjukkan ketaatan kepada suami.
“Demi Allah, yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, seorang wanita tidak akan bisa menunaikan hak Allah sebelum ia menunaikan hak suaminya. Andaikan suami meminta dirinya padahal ia sedang berada di atas punggung unta, maka ia (istri) tetap tidak boleh menolak.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
5. Pahala Masuk Surga Untuk Istri
Karena itulah, segalanya memiliki ganjran tersendiri bagi seorang istri yang mau taat dan dengan ikhlas memberiian hak suaminya untuk berhubungan intim. Allah telah menjanjikan Surga untuknya. Seperti hadis Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam berikut ini:
“Jika seorang wanita selalu menjaga salat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina), dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, ‘Masuklah ke dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka’.” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban)