Mgdalenaf Makan di Restoran Minta Bayar Pakai Eksposur, Padahal Inpektur Michelin Aja Bayar Sendiri

Minggu, 02 April 2023 | 04:15 WIB
Mgdalenaf Makan di Restoran Minta Bayar Pakai Eksposur, Padahal Inpektur Michelin Aja Bayar Sendiri
Mgdalenaf. [Instagram/mgdalenaf]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Netizen membandingkan Food Vlogger Mgdalenaf dengan Inspektur Michelin Guide, dampak viral pengakuannya yang minta dihargai dan dijamu saat review resto.

Tidak hanya minta dijamu, perempuan bernama asli Magdalena Fridawati itu juga disebut minta barter bayar makanan dengan eksposur, dan memamerkan jumlah followers di media sosialnya kepada pemilik restoran.

Perilaku Mgdalenaf ini disebut netizen tidak seharusnya dilakukan, mengingat kritikus makanan profesional sekelas Michelin Guide saja sosoknya dirahasiakan dan harus merahasiakan diri, hingga harus bayar makanannya sendiri agar dapat penilaian akurat.

"Banyak para kritikus makanan profesional justru nggak mau dikenal biar bisa menilai makanan secara objektif," ungkap akun Twitter @pipis, dikutip suara.com, Sabtu (1/4/2023).

Baca Juga: Bintang Emon Tertawakan Aksi Mgdalenaf Pamer Jumlah Followers untuk Ngelobi Owner Resto

"Malah inspektur Michelin Guide harus dirahasiakan supaya nggak dapat perlakuan istimewa. Dan mereka selalu bayar sendiri makanannya," lanjut akun tersebut.

Sementara itu, mengutip situs resmi Guide Michelin ada beberapa kriteria kritikus makanan profesional, dan berhak memberikan Bintang Michelin agar penilaiannya akurat, seperti sebagai berikut:

1. Anonim atau Identitas Dirahasiakan

Inspektur Guide Michelin pada dasarnya adalah karyawan Michelin, tapi saat menguji sebuah restoran identitas mereka harus dirahasiakan.

Tujuannya agar mereka tidak mendapat perlakuan khusus, sekaligus agar kredibilitas Guide Michelin tetap terjaga.

Baca Juga: Viral Food Vlogger Mgdalenaf Minta Karena Jumlah Follower Banyak, Padahal Punya 3 Usaha: Siap Barter Exposure Juga?

2. Independen

Agar bisa memberikan penilaian bebas dan independen, karyawan Grup Michelin tidak boleh terikat dengan organisasi lain. Bahkan inspektur Guide Michelin juga harus membayar makananya sendiri, agar penilaian independen tanpa intervensi bisa terjamin.

3. Punya Keahlian

Seorang inspektur Guide Michelin tak lain adalah seorang penilai, maka ia juga harus ahli perasa makanan. Inilah sebabnya mereka harus punya pengalaman bertahun-tahun bekerja di industri perhotelan.

4. Kerjasama Tim

Penilaian Bintang Michelin tidak hanya diberikan oleh seorang inspektur Guide Michelin semata, tapi hasil dari kesimpulan kolektif. Misalnya beberapa inspektur berbeda mengunjungi restoran di waktu berbeda agar benar-benar mendapat penilaian akurat.

5. Gairah Makanan yang Kuat

Meski penilaian Guide Michelin punya SOP yang sangat ketat, tapi inspektur Guide Michelin harus tetap bergairah untuk mencicipi atau menjajal suasana di sebuah restoran di hotel maupun kaki lima.

Tujuannya agar ada sensasi dan semangat yang menggebu saat mencoba menu makanan baru, atau punya rasa penasaran setiap harinya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI