Suara.com - Pasangan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina kembali jadi sorotan. Baru-baru ini viral video Raffi Ahmad dan Nagita Slavina bermesraan di sebuah restoran saat berlibur ke Jepang beberapa waktu lalu.
Video itu diunggah oleh @lambe_danu pada Kamis (30/3/2023). Raffi Ahmad terlihat sibuk menciumi wajah Nagita Slavina yang tengah duduk selama beberapa detik.
Ciuman tersebut sempat berhenti ketika Rafathar tiba-tiba menghampiri mereka. Tanpa pikir panjang, Raffi Ahmad langsung mencium putra pertamanya itu.
Tak lama usai Rafathar bicara dengan Nagita Slavina Raffi Ahmad kembali menghampiri sang istri dan menciuminya. Bahkan, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina seolah tidak peduli dengan orang di sekitar.
Baca Juga: Tak Repot Isi Rumah Baru, Fuji Pamer Dapat Hadiah Mewah dari Thariq hingga Raffi Ahmad Bikin Iri!
Dalam video tersebut juga terlihat Kiki Saputri, Muhammad Khairi, Fadhil Jaidi, serta beberapa karyawan Raffi Ahmad.
Namun, sikap Raffi Ahmad ke Nagita Slavina itu justru jadi bahan cibiran warganet. Banyak yang menyebutnya kamuflase. Tindakan yang dilakukan oleh Raffi Ahmad sendiri sebarnya juga bisa termasuk dalam public display of affection (PDA) atau mnampilkan kasih sayang di depan umum.
PDA, mungkin merupakan salah satu topik yang paling mempolarisasi banak orang kita berbicara tentang hubungan. Beberapa orang suka berpegangan tangan dan benar-benar tidak bisa melepaskan tangan mereka, sementara yang lain menganggap segala jenis PDA itu menjijikkan. Studi ini bahkan menguraikan mengapa beberapa orang menyukai PDA dan yang lainnya tidak.
"PDA benar-benar baik-baik saja jika kamu berpegangan tangan, merangkul pasangan kamu, atau memberi seseorang ciuman singkat, tetapi lebih dari itu melewati batas," kata Anjali Mehra, terapis hubungan dari Mumbai.
Anjali tidak mengatakan bahwa seoarang tidak dapat menunjukkan kasih sayang di tempat umum, tetapi apa pun yang terlalu lama atau terlalu bersifat cabul (seperti sentuhan di bawah leher) dapat membuat orang di sekitar kamu tidak nyaman.
Baca Juga: Nagita Slavina Dirujak Netizen Gara-gara Mempermalukan Dustin Tiffani: Jangan Gitu lah Gi!
“kamu bebas melakukan apa pun yang ingin kamu lakukan dengan pasangan kamu selama itu atas dasar kesepakatan,” kata psikolog klinis Aparna Sengupta yang berbasis di Kolkata, menambahkan “Tetapi jika kamu berada di tempat umum, kamu tidak dapat mengetahui apakah orang-orang di sekitar kamu setuju untuk menyaksikan apa yang kamu lakukan.
Anjali setuju bahwa orang-orang di sekitar kamu memiliki hak untuk 'menyetujui' (atau tidak 'menyetujui') atas apa yang kamu lakukan di hadapan mereka. Dan jika seseorang menyuruh kamu berhenti, kamu harus berhenti. Lokasi penting, katanya.
“Jika kamu berada di mal atau restoran atau toko bahan makanan, ada lampu dan anak-anak. Tidak ada yang berharap melihat pasangan semakin dekat. Namun, jika kamu berada di ruang khusus dewasa, aturannya berbeda. Tidak ada aturan PDA, ”kata Anjali.
Selain itu, Aparna menyarankan agar kamu merasakan situasinya. Jika kamu berada di suatu tempat di mana orang mungkin berharap untuk melihat PDA ringan hingga sedang, seperti bioskop atau bar yang gelap, maka beberapa tampilan kasih sayang di depan umum mungkin baik-baik saja, katanya.
“Di tempat lain, kamu akan dapat mengetahui kapan apa yang kamu lakukan melewati batas,” kata Aparna.
Lantas, apa sebenarnya keuntungan bagi mereka yang gemar ber-PDA? Rupanya, hubungan yang lebih bahagia. Menurut penelitian ini, jika kamu dan kekasih kamu menyukai PDA, ada kemungkinan besar hubungan kamu akan bertahan lama.