Suara.com - Bercinta tetap boleh dilakukan oleh pasangan suami istri, meski di bulan puasa. Namun ingat, ada beberapa hal penting yang harus diketahui sebelum melakukannya, agar bercinta bisa menjadi ladang ibadah.
Waktu yang Dibolehkan untuk bercinta
Dikutip dari situs NU Online, bercinta di bulan puasa bisa dilakukan setelah berbuka puasa. Nabi Muhammad bersabda terkait menggauli istri bernilai sedekah, "hubungan badan salah seorang di antara kalian adalah sedekah. Para sahabat berkata: Wahai Rasulullah, apakah dengan kami mendatangi istri kami dengan syahwat itu mendapatkan pahala? Beliau menjawab: Bukankah jika kalian bersetubuh pada yang haram, kalian mendapatkan dosa. Maka demikian juga jika kalian bersetubuh pada yang halal, tentu kalian akan mendapatkan pahala". [HR. Muslim 1674]
Al-Nawawi menjelaskan dalam Syarah Sahih Muslim, hadits ini menjadi dalil bahwa perkara mubah bisa bernilai ketaatan sebab niat. Bercinta bernilai ibadah apabila diniati memenuhi hak istri, menggaulinya dengan baik, berharap melahirkan anak salih, menjaga diri maupun istri terjerumus dari perbuatan tercela dengan melihat perkara haram, dan memikirkannya.
Jangan Lupa Membersihkan Diri dan Memakai Parfum
Sebelum melakukan hubungan seksual, kedua pasangan harus sudah dalam keadaan bersih, baik fisik maupun batin. Disarankan, untuk pasangan mandi dan wudhu terlebih dahulu. hal ini juga dijelaskan dalam hadis, Nabi SAW berkata.
Barangsiapa telah menikah, maka ia sejatinya telah menyempurnakan setengah agamanya. Maka hendaknya bertakwa kepada Allah dalam setengah yang lainnya. (HR. Muslim).
Disunnahkan bagi pasangan untuk memakai parfum, setelah itu mendahulukan kaki kanan yang memasuki kamar sambil mengucapkan: ‘Bismillahi wassalamu ‘ala Rasulihis salamu ‘alaikum. Setelah itu, pasangan dapat membaca surat al-Fatihah sebanyak tiga kali, surah al-Ikhlas sebanyak tiga kali, shalawat Nabi tiga kali, bertasbih dan berdoa kepada Allah.
Amalan yang Dilakukan Sebelum Memulai Berhubungan
Baca Juga: Resep Sahur, Pepes Tahu yang Menggugah Selera
Ulama Islam Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya` ‘Ulumiddin, telah memaparkan amalan yang sebaiknya dilakukan sebelum memulai Bercinta adalah sebagai berikut:
- Disunnahkan untuk membaca bismillah.
- Membaca surat Al-Ikhlash.
- Membaca takbir dan tahlil (Allohu akbar, Laailaha illalloh).
- Membaca doa: Bismillahil-‘aliyy al-azhim. Allahumma ij`alhâ dzurriyatan thayyibah, in kunta qaddarta an tukhrija dzâlika min shulbi. Allahumma jannibni asy-syaithân wa jannib asy-syaithân mâ razaqtanâ.
- Memakai penutup atau selimut, dan jangan melakukan hubungan badan dengan telanjang bulat.
- Memulai dengan cumbu-rayu dan ciuman.
Amalan Ketika Sedang BerBercinta
- Hindari mengadap kearah kiblat.
- Hindari terlalu banyak berbicara.
- Ketika istri menjelang orgasme, maka suami mengatakan dalam hati "Alhamdulillahil-ladzi khalaqa minal-mâ` basyara faja’alahu nasaban wa shahra wa kana rabbuka qodîra". Karena apabila hubungan badan itu menghasilkan anak maka syaitan tidak akan menggangunya.
- Usahakan untuk keluar bersama-sama, karenanya pihak lelaki jangan terburu-buru untuk segera mentuntaskan permainan sebelum pihak perempuan mencapai orgasme.
- Jika ingin mengulangi hubungan seks yang kedua, maka sebaiknya membersihkan atau mencuci terlebih dahulu kemaluannya.
Mandi Junub Sebelum Salat Subuh
Perlu diketahui mandi junub atau mandi wajib tidak hanya dilakukan setiap suami istri telah melakukan hubungan badan, tapi juga harus dilakukan setiap alat kelamin lelaki maupun perempuan mengeluarkan air mani atau air yang keluar setelah orgasme.
Air mani pertama kali keluar pada lelaki, saat ia mengalami mimpi basah atau karena gairah dari penglihatan maupun pikiran juga harus lakukan mandi junub.
Tujuan mandi junub dilakukan setelah berhubungan badan atau keluarnya air dari kemaluan karena orgame, agar bisa kembali salat, duduk di masjid, tawaf atau mengelilingi Ka'bah maupun membaca al-quran.