Suara.com - Aura Kasih baru-baru ini membagikan potret dirinya sedang menjalani prosesi melukat di Bali. Dalam unggahannya tersebut, Aura Kasih mengenakan kebaya khas Bali berwarna putih dengan selendang hijau yang melingkar di pinggangnya dan bunga kemboja yang tersemat manis di telinganya.
“Budaya adalah seni yang diangkat menjadi seperangkat keyakinan,” tulis Aura Kasih, dikutip pada Kamis (30/3/0230).
Melukat merupakan salah satu ritual yang secara turun temurun dilakukan oleh umat Hindu. Sekarang ini, prosesi melukat menjadi wisata rohani bagi para turis yang berkunjung ke Bali.
Tidak hanya Aura Kasih, sejumlah artis lain pun pernah melakukan prosesi melukat di Bali terlepas dari apa keyakinan yang mereka anut. Diantaranya Ariel Tatum, Pevita Pearce, Cinta Laura, Cita Citata, Raline Shah, juga Jessica Iskandar.
Baca Juga: Fans Berat Arctic Monkeys, Aura Kasih Rela Lakukan Hal Ini Demi Nonton Grup Band Kesayangannya
Fungsi dan Makna Melukat
Melansir laman Parisada Hindu Dharma Indonesia Pusat (30/3/2023), prosesi melukat merupakan kegiatan ritual yang memiliki hakikat arti pembersihan atau penyucian diri manusia lahir batin.
Berdasarkan konsepsi masyarakat Bali, tujuan melukat sebagai pembersihan dan penyucian diri agar tetap sehat dan terlindungi dari berbagai pengaruh jahat.
Fungsi dan makna melukat sebagai upaya pembersihan jiwa-raga seseorang guna mengembalikan keseimbangan jiwa yang terganggu. Baik yang sifatnya disebabkan secara alamiah mau pun supranatural (gangguan ilmu hitam dan/atau roh-roh jahat).
Umat Hindu meyakini barangsiapa yang memiliki jiwa-raga seseorang dalam keadaan suci dan bersih maka orang tersebut tidak akan mudah terganggu jiwa-raganya.
Baca Juga: Bukan Fans Kaleng-kaleng, Aura Kasih Ungkap Beri Nama Anak dari Lagu Arctic Monkeys
Sementara itu, mengutip dari Wisata Bali, melukat berasal dari kata ‘Sulukat’ yakni ‘Su’ yang artinya baik dan ‘Lukat’ bermakna penucian. Secara maknawiya, Sulukat memiliki arti sebagai menyucikan diri untuk memeroleh kebaikan dan kerahayuan.
Ritual ini biasa dilakukan di pura Tirtha Empul, Tampaksiring, Bali yang dipimpin oleh seorang Pemangku dan sudah menyiapkan sesajen yang sudah diberikan doa-doa (mantra).
Sebelum masuk ke prosesi melukat, seseorang tersebut terlebih dulu akan dimantrai oleh Pemangku. Setelahnya prosesi melukat pun dilanjutkan dengan percikan atau disiram dengan air buah kelapa gading yang masih muda.
Alangkah baiknya, agar prosesi melukat lebih khidmat dan sempurna supaya yang bersangkutan melakukan ritual mandi di tempat yang mengandung mata air alami.
Shilvia Restu Dwicahyani