Suara.com - Nunung Srimulat mengungkapkan kondisi terkininya setelah divonis mengidap kanker payudara. Komedian ini menyebut rambutnya mulai rontok sebagai efek kemoterapi.
"Ini rambut sudah mulai habis, makanya ditutup," ungkap Nunung, dikutip dari kanal YouTube Cumi-Cumi, Selasa (28/3/2023).
Nunung juga mengatakan, "Pasti nangis. Nangis aku, tapi alhamdulillah masih bisa disiasatin pakai ini (turban) buat nutupin (rambut rontok parah)."
Nunung menuturkan kondisinya semakin membaik meski mengaku mengalami kerontokan rambut parah. Kemoterapi juga tidak lagi membuatnya mual, tapi hanya merasa lelah.
Baca Juga: Kepala Plontos Usai Kemoterapi, Nunung Srimulat Nangis
Ternyata ada berbagai macam efek kemoterapi bagi yang bisa dialami seseorang dengan penyakit kanker. Lantas, apa saja efek dari kemoterapi seperti yang tengah dijalani Nunung Srimulat? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa di antaranya.
1. Kehilangan rambut
Salah satu efek samping yang paling umum dari kemoterapi adalah kerontokan rambut. Ini terjadi karena obat-obatan kemoterapi merusak sel-sel yang tumbuh dengan cepat, termasuk sel-sel rambut.
Kebanyakan orang yang menjalani kemoterapi mengalami kerontokan rambut pada kepala, tetapi juga bisa terjadi pada alis, bulu mata, dan rambut di bagian tubuh lainnya.
2. Mual dan muntah
Baca Juga: Banyak Pikiran, Natasha Wilona Makin Kurus dan Alami Kerontokan Rambut
Kemoterapi dapat merusak sel-sel yang tumbuh dengan cepat di saluran pencernaan sehingga menyebabkan mual dan muntah. Ini bisa memengaruhi kualitas hidup pasien. Bahkan dalam beberapa kasus, dapat mengganggu kemampuan pasien untuk makan dan minum dengan baik.
3. Penurunan berat badan
Beberapa pasien yang menjalani kemoterapi dapat mengalami penurunan berat badan signifikan. Ini karena mual dan muntah yang menyebabkan sulitnya makan dengan cukup. Selain itu, obat-obatan kemoterapi juga dapat mempengaruhi sel-sel tubuh yang bertanggung jawab untuk mengendalikan nafsu makan sehingga mengurangi nafsu makan pasien.
4. Mengalami kelelahan
Kemoterapi dapat menyebabkan kelelahan dan kelemahan yang parah. Beberapa pasien mungkin merasa lelah, bahkan setelah beristirahat dengan cukup. Kondisi ini dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk menjalani kegiatan sehari-hari.
5. Masalah kulit
Beberapa obat kemoterapi dapat menyebabkan masalah kulit, seperti kulit kering, gatal, kemerahan, dan sensitivitas terhadap sinar matahari.
6. Risiko infeksi
Kemoterapi dapat merusak sel-sel imun yang bertanggung jawab melawan infeksi. Kondisi tersebut meningkatkan risiko infeksi pada pasien.
7. Anemia
Kemoterapi dapat menyebabkan produksi sel darah merah di dalam sumsum tulang menjadi berkurang sehingga memicu anemia. Gejala anemia termasuk lelah, sesak napas, dan kulit pucat.
Perlu diketahui, efek kemoterapi berbeda-beda pada setiap pasien. Ini juga tergantung dari jenis obat yang digunakan, dosis yang diberikan, dan kondisi kesehatan pasien.
Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat