Tips Berhubungan Intim dengan Bumil di Bulan Ramadhan Versi Dokter Obgyn: Awas Pendarahan!

Kamis, 30 Maret 2023 | 04:10 WIB
Tips Berhubungan Intim dengan Bumil di Bulan Ramadhan Versi Dokter Obgyn: Awas Pendarahan!
Ilustrasi berhubungan intim. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hubungan seks dengan ibu hamil atau bumil saat puasa Ramadhan dilarang, karena jadi kegiatan yang membatalkan. Lantas, bagaimana cara yang tepat berhubungan intim dengan bumil di bulan Ramadhan?

Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Sintha Utami, Sp.OG, MARS mengatakan agar tidak membatalkan puasa, suami istri boleh berhubungan badan meski dalam keadaan hamil. Namun, harus dilakukan sejak waktu buka puasa hingga sebelum terbit fajar.

Dokter yang berpraktik di RS Bunda Margonda Depok ini mengingatkan bumil yang ingin melakukan aktivitas seks, waktu yang tepat adalah memasuki trimester ke-2, antara 14-28 minggu, dan setelah 36 minggu.

Ilustrasi berhubungan seks, bercinta, masalah seksual (Unsplash/We-Vibe WOW Tech)
Ilustrasi berhubungan seks, bercinta, masalah seksual (Unsplash/We-Vibe WOW Tech)

Menurutnya, trimester ke-1 belum terbentuk plasenta, dan janin belum kuat. Sehingga, apabila melakukan hubungan badan atau coitus dapat menyebabkan kontraksi rahim. Yang dikhawatirkan apabila terjadi kontraksi dapat menyebabkan perdarahan alias abortus dan apabila berat dapat menyebabkan keguguran.

Baca Juga: Awas! Hindari Konsumsi Gula Berlebih di Bulan Ramadhan 2023 Kalau Tak Mau Terkena Deretan Penyakit Ini

"Selain itu pada bumil trimester ke-1, bumil masih mual, muntah, nggak nyaman, sehingga secara fisik juga lebih lemah," ujar dr. Shintha melalui keterangan yang diterima suara.com, Selasa (28/3/2023).

dr. Sintha juga menegaskan, untuk usia trimester ke-3 di bawah 36 minggu juga kurang dianjurkan berhubungan seks. Pasalnya, saat coitus sperma yang dikeluarkan itu mengandung zat yang namanya prostaglandin yang dapat menyebabkan kontraksi rahim.

"Jika kontraksi terjadi pada hamil usia di bawah 36 minggu dapat mengakibatkan persalinan prematur atau preterm," katanya.

Lebih lanjut menurut dr. Sintha, jika coitus pada hamil lebih atau sama dengan 36 minggu, prostaglandin yang dikeluarkan sperma dapat membantu melunakkan mulut rahim atau servix, sehingga mudah untuk memperlancar pembukaan saat pasien ingin partus atau persalinan normal.

"Kebutuhan coitus secara psikologis karena pasangan merasa aman, nyaman, dicintai dan dibutuhkan suami walau badan berubah melar atau lebih gemuk, bukan hanya kepuasan seks. Boleh coitus asal aman," terangnya.

Baca Juga: Tips Jitu Diet Saat Bulan Puasa, Bisa Turun Sampai 10 Kg? Lebaran Auto Pede!

Mengenai posisi yang aman, kata dr. Sintha Utami, dipastikan posisi yang tidak menekan kandungan bumil.

"Yang utama adalah secara psikologis lebih nyaman," ujarnya.

Menurut dr. Sintha, berhubungan intim selama kehamilan dapat memiliki beberapa manfaat bagi bumil dan pasangan. Diantaranya orgasme yang lebih baik, menjaga bumil tetap bugar, membakar kalori dan dapat membantu bumil dan pasangan tetap bugar, meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

"Serta mengurangi stres, meningkatkan kualitas tidur, dan menurunkan tekanan darah," tukasnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI