Suara.com - Anggota DPR RI Komisi VI Fraksi PDI-P Evita Nursanty kedapatan pakai tas impor mewah dari brand Gucci seharga Rp 12 juta, setelah blak-blakan menolak gerbong kereta KRL impor dari Jepang.
Alasan Evita menolak lantaran ia merasa kereta KRL hanya chaos saat tahun baru dan lebaran Hari Raya Idul Fitri karena mudik. Hasilnya, banyak netizen yang menduga Evita tidak mengetahui perbedaan kereta KRL dan kereta jarak jauh.
Kereta KRL adalah transportasi publik yang kerap digunakan masyarakat Jabodetabek untuk bepergian, khususnya jadi moda transportasi andalan pekerja di Jakarta yang tinggal di daerah penyangga ibukota. Situasi penggunaan kereta KRL chaos di waktu sibuk yakni berangkat dan pulang kerja.
Namun di tengah penolakan kerasnya, Evita justru baru-baru ini kedapatan menggunakan tas mewah impor keluaran Gucci asal Florence, Italia saat menghadiri HUT KBPP Polri dimana ia asik berjoget dengan tas Gucci mungil itu tersampir di samping pinggulnya.
Baca Juga: Tolak Impor Kereta Bekas Jepang, Anggota DPR Sebut KRL Padat Cuma saat Lebaran dan Tahun Baru
Momen ini diunggah Evita ke akun Instagram pribadinya pada 6 Maret lalu dilihat suara.com, Selasa (28/3/2023). Tampak anggota yang berasal dari Dapil Jawa Tengah itu, asik berjoget menggunakan busana serba hitam, dengan kaus lengan pendek dan celana training hitam, lengkap dengan topi golf yang memperlihatkan sebagian rambut merahnya terlihat.
Menurut situs Thank U Next tas yang digunakan Evita merupakan kategori Gucci Soho Mini Bag Black, seharga 799 dollar atau setara Rp 12 juta. Tas tampak selaras dengan tema outfit yang dikenakan Evita di hari tersebut.
Tas ini dilengkapi dengan rantai emas panjang yang bisa disesuaikan panjang pendeknya. Motif tas memang cenderung polos, namun detail berupa ikon Gucci Soho sangat terpampang nyata di bagian depan tas.
Sebelumnya Anggota DPR RI Komisi VI Fraksi PDIP, Evita Nursanty jadi sorotan setelah keukeuh melarang gerbong kereta KRL impor, sedangkan di sisi lain PT Kereta Api Indonesia atau KAI Commuter akan membuat puluhan gerbongnya pensiun karena sudah tidak layak digunakan.
Hasilnya karena khawatir semakin mengganggu kenyamanan pengguna KRL, KAI Commuter berencana impor gerbong kereta bekas dari Jepang, karena di saat bersamaan produsen dalam negeri PT INKA belum bisa menyanggupi pembuatan gerbong kereta KRL dalam waktu dekat.
Baca Juga: Tak Setuju Impor Gerbong Kereta, Anggota DPR Evita Nusanty Malah Pakai Sepatu Impor Mewah Rp 20 Juta
Di sisi lain, mengimpor gerbong kereta bekas tersandung aturan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri), yang regulasinya diatur dalam undang-undang. Namun jumlah penumpang kereta KRL terus meningkat, sehingga dikhawatirkan memperparah chaos di jam sibuk untuk mobilitas masyarakat Jabodetabek.
Bahkan Evita Nursanty juga dinilai tidak bisa membedakan antara KRL dan kereta jarak jauh, karena menganggap chaos tidak akan terjadi karena sudah lewat tahun baru dan arus mudik lebaran di Hari Raya Idul Fitri tidak terjadi.
"Sekarang apakah kita chaos kalau kita tidak impor ini barang, apakah kita chaos? Karena impor pun itu kan sudah lewat. Kita kan biasanya chaos itu di tahun baru, kita biasanya keos di lebaran," kata Evita seperti dikutip melalui tayangan kanal YouTube Komisi VI DPR RI Channel.