Tak Setuju Impor Gerbong Kereta, Anggota DPR Evita Nusanty Malah Pakai Sepatu Impor Mewah Rp 20 Juta

Selasa, 28 Maret 2023 | 13:30 WIB
Tak Setuju Impor Gerbong Kereta, Anggota DPR Evita Nusanty Malah Pakai Sepatu Impor Mewah Rp 20 Juta
Evita Nursanty (YouTube/Komisi VI DPR RI Channel)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sosok Evita Nursanty jadi sorotan karena melarang gerbong kereta commuterline atau kereta KRL impor dan dianggap tidak bisa membedakan KRL dengan kereta jarak jauh (KJJ). Namun baru-baru ini Anggota DPR RI Komisi VI malah itu kedapatan pakai sepatu impor mewah Rp 20 juta.

Potret Evita Nursanty mengenakan sepatu impor mewah itu dibagikan di akun instagram pribadinya @evitanusanty saat berpose dengan pembalap F1 di Danau Toba dilihat suara.com, Selasa (18/3/2023).

Sepatu yang digunakan Evita Nursanty berupa sneakers atau sepatu lari dengan aksen batu kristal membentuk simbol brand Roger Vivier yang khas. Roger Vivier adalah brand sepatu asal Prancis, Paris, sekaligus juga nama seorang desainer sepatu spesialisasi heels di negara pusat mode dunia itu.

Mengutip situs Goxip, sepatu ini merupakan series Roger Vivier Viv' Run Sneakers yang memang sengaja dirancang memberikan nuansa glamor pada sepatu olahraga.

Baca Juga: Pertanyakan Urgensi, Anggota DPR Tolak Rencana Impor Kereta Bekas dari Jepang, Banjir Cibiran: Udah Pernah Coba Naik KRL?

Dibandrol dengan harga Rp 20,8 juta yang juga dijual di beberapa toko distributor resmi di Indonesia.

Sepatu dibuat di Italia dari bahan kain scuba hitam dan jaring, dengan sol karet yang terinspirasi dari heel Choc yang pernah dirilis Roger Vivier sebelumnya.

Sebelumnya, Evita Nursanty jadi sorotan setelah kekeuh melarang gerbong kereta KRL impor, sedangkan di sisi lain PT Kereta Api Indonesia atau KAI Commuter akan membuat puluhan gerbongnya pensiun karena sudah tidak layak digunakan.

Hasilnya karena khawatir semakin mengganggu kenyamanan pengguna KRL, KAI Commuter berencana impor gerbong kereta bekas dari Jepang, karena di saat bersamaan produsen dalam negeri PT INKA belum bisa menyanggupi pembuatan gerbong kereta KRL dalam waktu dekat.

Di sisi lain mengimpor gerbong kereta bekas tersandung aturan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri), yang regulasinya diatur dalam undang-undang. Tapi di sisi lain, jumlah penumpang kereta KRL terus meningkat, sehingga dikhawatirkan semakin terjadinya chaos di jam sibuk untuk mobilitas masyarakat Jabodetabek.

Baca Juga: Viral Anggota DPR Fraksi PDIP Pertanyakan Impor KRL Bekas Jepang: Apakah Kita Chaos?

Bahkan Evita Nursanty juga dinilai tidak bisa membedakan antara KRL dan kereta jarak jauh, sehingga anggapan chaos tidak akan terjadi karena sudah lewat tahun baru dan Hari Raya Idul Fitri dengan arus mudik meningkat.

"Sekarang apakah kita chaos kalau kita tidak impor ini barang, apakah kita chaos? Karena impor pun itu kan sudah lewat. Kita kan biasanya chaos itu di tahun baru, kita biasanya keos di lebaran," kata Evita seperti dikutip melalui tayangan kanal YouTube Komisi VI DPR RI Channel.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI