Suara.com - Perempuan yang sedang haid (menstruasi dan/atau nifas) tidak diperkenankan untuk menjalankan ibadah puasa. Kodratnya sebagai perempuan dewasa tentu akan menghalanginya untuk bisa menjalankan puasa Ramadhan selama satu bulan penuh.
Tidak hanya salat dan puasa, adapun sederet hal yang dilarang bagi perempuan yang sedang haid dan nifas yakni membaca Al-Quran, menyentuh dan membawa mushaf, masuk masjid, thawaf, dan berhubungan intim.
![Ilustrasi periode menstruasi (Freepik.com)](https://media.suara.com/pictures/original/2022/11/14/42864-ilustrasi-periode-menstruasi.jpg)
Bagi para perempuan muslim tentunya akan merasa cukup sedih, lantaran bulan Ramadhan penuh akan keberkahan atas pahala yang Allah lipatgandakan dalam berbuat kebaikan terutama menjalankan ibadah wajib seperti salat dan puasa.
Kendati begitu, masih ada beberapa amalan-amalan yang bisa dilakukan perempuan sedang haid di bulan Ramadhan untuk meraih pahal terbaik penuh keberkahan-Nya. Sebagaimana dilansir dari berbagai sumber pada Senin, (27/3/2023), berikut diantaranya.
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Pekanbaru dan Sekitarnya, Hari Ini Selasa 28 Maret 2023
1. Menyiapkan Hidangan Berbuka
Dilansir dari laman Dompet Dhuafa, perempuan yang menyiapkan hidangan untuk berbuka ternyata memiliki nilai pahala yang setara dengan orang yang berpuasa.
Dari Zaid bin Khalid Al Juhani berkata: Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang memberi makan orang yang berbuka puasa, dia mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun.” (HR. At-Tirmidzi).
2. Memperbanyak Sedekah
Waktu terbaik yang dianjurkan dalam bersedekah yakni di waktu subuh atau disebut juga sedekah subuh. Sebab, pada waktu subuh dua malaikat turun ke bumi untuk mendoakan orang-orang yang bangun di pagi hari.
Baca Juga: Jadwal Imsak Bandung Hari Ini, Selasa 28 Maret 2023
Perempuan yang sedang haid bisa ikut menyiapkan hidangan sahur serta dilanjutkan dengan bersedekah subuh. Tidak perlu repot harus keluar untuk mencari kotak amal, karena kini bersedekah sudah bisa dilakukan secara online.
Memperbanyak sedekah tidak harus berupa materi, apapun itu asalkan ikhlas dan istiqamah seperti menebar senyum kebaikan.
3. Perbanyak Dzikir
Dzikir merupakan amalan baik yang dianjurkan pada siapa pun dan kapan pun tanpa ada batasan, termasuk perempuan sedang haid. Perempuan yang sedang haid juga diperkenankan untuk mengikuti majlis-majlis dzikir dan shalawat agar tetap bisa meraih pahala terbaik-Nya.
4. Perbanyak Berdoa
Perempuan yang sedang haid tetap bisa memanjatkan doa-doa kepada Allah SWT. Perbanyak berdoa bisa dijadikan sebagai amalan yang mudah dilakukan oleh perempuan yang sedang haid di bulan Ramadhan.
Sebagaimana yang dikutip dari NU Online, berdoa bisa dilafalkan dengan bahasa apa saja, tak mengenal waktu dan oleh siapa itu. Sebab berdoa mengandung ikhtiar untuk mendekatkan diri kepada Allah dan bermunajat.
5. Mencari Ilmu
Beribadah tidak terpaku pada salat dan puasa, mencari ilmu pun termasuk ke dalam ibadah sebagai suatu bentuk ketakwaan kepada Allah SWT, bahkan setara dengan jihad.
Mencari ilmu dalam Islam sendiri hukumnya adalah wajib karena bisa memberikan manfaat baik bagi diri sendiri serta orang lain.
“Belajarlah ilmu, sesungguhnya belajar ilmu kerana Allah adalah suatu bentuk ketakwaan. Mencari ilmu adalah ibadah, menelaahnya adalah tasbih, dan mengkajinya adalah jihad.” (HR Ad-Dailami)
6. Berkegiatan Sosial
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, beribadah dalam Islam tidak terpaku yang bersifat ritual seperti salat, mengaji, dzikir, puasa, dan lain sebagainya. Umat Islam pun menganjurkan untuk memperbanyak kegiatan baik yang bersifat sosial.
Misalnya, mengajarkan anak-anak kurang mampu, menyantuni anak yatim, dan membersihkan lingkungan.
Shilvia Restu Dwicahyani