Suara.com - Sering terlihat penuh sanyum saat di depan kamera, siapa sangka Olla Ramlan ternyata sebenarnya menyimpan kesedihan yang mendalam. Saat diwawancara oleh Melaney Ricardo, Olla Ramlan bahkan mengaku kalau dirinya memiliki masalah kesehatan mental.
Tetapi, hanya orang-orang terdekatnya saja yang bisa menyadari kalau diri Olla sedang tidak baik-baik saja.
"Orang lain sih ngeliatnya gue normal aja, tapi orang yang deket sama aku, kaya Abah, dia dari mata aku pasti tahu, dia langsung nyamperin, langsung peluk aku. Dia tahu aku lagi luka, dia tahu aku lagi sakit. Dan aku kalau ada problem tuh rasanya pengen cepet selesai, gak bisa nunda-nunda," cerita Olla Ramlan kepada Melaney Ricardo lewat potongan video yang dibagikan akun Instagram rumpi_gosip, Senin (27/3/2023).
Terlebih sejak kakaknya, Ichwan Ramlan, meninggal pada 2015 lalu, Olla mengaku kalau dirinya mulai mengalami masalah mental sampai harus berobat ke psikiater.
Baca Juga: Terjebak Circle Toxic? Segera Keluar Bestie, Bahaya!
Ia mulai sering merasakan cemas berlebih juga didiagnosis mengidap obsessive compulsive disorder (OCD) atau gangguan obsesif kompulsif di mana Olla harus selalu melihat barang-barang di sekitarnya tertata rapi sesuai kehendaknya.
Di balik itu semua, perempuan 43 tahun itu mengungkapkan kalau cita-cita terbesar dirinya sebenarnya hanya ingin merasa bahagia juga membahagiakan anak-anak dan orang-orang di sekitarnya.
"Cita-cita aku adalah membahagiakan anak-anakku plus orang-orang di samping ku, even suster, driver, siapa pun jadi orang yang bermanfaat. Kalau bisa aku beliin rumah mereka, pokoknya orang yang dekat aku bahagia. Karena aku pernah jadi orang yang tidak bahagia. Maksudnya masa kecil aku kan up and down," tuturnya.
Tetapi, cerita Olla Ramlan justru dikaitkan dengan hubungannya dengan Tuhan oleh netizen. Menurut netizen, Olla Ramlan sebaiknya lebih mendekatlan diri kepada Yang Maha Kuasa agar hatinya tetap tenang.
"Ketahuilah dengan berZIKIR hatimu akan tenang.. bgitu pesan Allah dalam Al Qur'an," komentar @akuxxx.
Baca Juga: Sulit Kontrol Emosi? Pahami 5 Ciri Orang yang Punya Kecerdasan Emosional Rendah
"Anxty gerd...... obatnya TUHAN," tulis @bundxxxx.
"Lbih mendekatkan diri kepada Alloh, berdoa, rajin bc Al Quran, sering mendengarkan tausiah, selaku positif thinking itu obatnya," kata @yusxxxx.
Dikutip dari Halodoc, beberapa orang yang telah melewati masa-masa sulit terkait gangguan mental menyebutkan jika aktivitas spiritual memang dapat bermanfaat dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan mental.
Meski begitu, pengaruh dari segala hal tentang tingkat iman bukan satu-satunya yang dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang. Banyak faktor lainnya yang dapat membuat seseorang sulit untuk menghadapi tekanan yang berat sehingga mengalami depresi.
Seseorang memang dapat terus melakukan segala hal yang berhubungan dengan spiritual, tetapi berdiskusi dengan ahli medis juga penting agar masalah mental dapat teratasi hingga tuntas.
Meski begitu, tidak semua penelitian yang meneliti hubungan antara aktivitas spiritual atau religius dengan kesehatan mental selalu memberikan manfaat. Sebaliknya, semua hal ini tergantung dari cara seseorang untuk mengekspresikan kepercayaannya.
Contohnya, peningkatan masalah kesehatan mental sering ditemukan pada seseorang yang memiliki pendidikan agama yang ketat.
Sehingga disimpulkan bahwa tingkat keimanan seseorang memang dapat memberikan manfaat terhadap kesehatan mental. Tetapi, hal itu bukan satu-satunya yang perlu dilakukan bila mengalami gangguan mental. Pastikan juga untuk menemui ahli medis guna mengatasi masalah yang terjadi, agar gangguan yang ada lebih mudah untuk diatasi.