Banyak yang Keliru! Kolak Hingga Gorengan Ternyata Tak Baik Dikonsumsi Saat Buka Puasa

Senin, 27 Maret 2023 | 15:15 WIB
Banyak yang Keliru! Kolak Hingga Gorengan Ternyata Tak Baik Dikonsumsi Saat Buka Puasa
Ilustrasi kolak pisang dan ubi (Envato Elements)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat berbuka puasa, kebanyakan orang tentu ingin segera mengonsumsi sesuatu yang menyegarkan untuk meredakan haus. Makanan manis kerap juga jadi pilihan disantap untuk mengeyangkan perut. 

Tetapi dibalik kenikmatannya itu, sebaiknya perhatikan lagi menu yang dipilih sebagai takjil untuk berbuka puasa. Ahli gizi Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Banun Ma’rifah Fathsidni, S. Gz., mengatakan, salah pilih takjil bisa-bisa justru picu masalah kesehatan karena makanan atau minuman ternyata tidak sehat.

Banun menjelaskan, tubuh manusia saat berpuasa tidak mendapat asupan selama kurang lebih 14 jam, sehingga dapat meningkatkan risiko hipoglikemi karena minim asupan. Sementara, gizi yang didapat ketika sahur telah digunakan sebagai sumber energi dan proses metabolisme tubuh selama seharian.

Ilustrasi gorengan (Pixabay/Afif Ramdhasuma)
Ilustrasi gorengan (Pixabay/Afif Ramdhasuma)

“Maka, ketika berbuka memang dianjurkan dengan makanan manis dan minum cukup air putih. Namun, konsumsi makanan dan minuman manis itu disarankan tidak melebihi batas yang dianjurkan,” ujar Banun, dikutip dari situs uns.ac.id.

Baca Juga: Ternyata Ini Orang yang Wajib Membayar Kafarat ketika Pasangan Suami Istri Bersenggama Saat Puasa Ramadhan

Ia menerangkan makanan dan minuman manis memang lebih mudah dan cepat diserap sebagai sumber tenaga yang dibutuhkan untuk mengganti energi yang dipakai seharian.

Namun, tidak selamanya makanan dan minuman manis yang dikonsumsi saat berbuka puasa baik bagi tubuh, apalagi jika dikonsumsi terus menerus.

Banun mengingatkan bahwa kandungan gula sederhana dan pemanis yang berasal dari gula, sirup, juga susu kental manis berisiko meningkatkan asupan gula darah dan risiko diabetes mellitus.

“Menurut anjuran kementerian kesehatan takaran konsumsi harian untuk gula, garam, dan lemak adalah G4G1L5, yaitu gula 4 sdm, garam 1 sdt, dan lemak 5 sdm minyak," terangnya.

Perlu diingat bahwa kandungan gula yang cenderung tinggi terdapat pada takjil seperti kolak dan es buah tidak disarankan untuk dikonsumsi setiap hari dan dala. porsi yang banyak.

Baca Juga: Lupa Mandi Wajib Saat Puasa Ramadhan Bisa Membatalkan Puasa? Begini Penjelasan Buya Yahya

Selain itu, Banun juga menganjurkan umat Islam yang hendak berbuka untuk menghindari gorengan sebagai takjil. Alasannya, tingginya asupan gorengan berakibat pada banyaknya asupan lemak dari minyak dan tepung sebagai bahan adonan gorengan.

Ia menyampaikan asupan lemak yang tinggi dari gorengan yang disantap berisiko meningkatkan kadar kolesterol darah.

“Perlunya memperhatikan asupan ketika berbuka dengan cara membatasi asupan gorengan dan makanan sumber lemak jenuh lainnya secara berlebihan,” ucap Banun.

Makanan lain yang sebaiknya juga dibatasi saat berbuka puasa ialah, bakso bakar, siomay, dan batagor. Sebab, dalam proses pembuatan biasanya menggunakan penambahan bumbu, terutama garam ataupun penyedap rasa lainnya.

“Selain kandungan garam pada adonannya, bumbu yang digunakan juga biasanya menggunakan garam. Kandungan garam tersebut berisiko meningkatkan asupan natrium harian yang mengakibatkan meningkatnya risiko hipertensi dan gangguan keseimbangan elektrolit tubuh,” imbuhnya.

Jika orang-orang tetap ingin mengonsumsi makanan tersebut sebagai takjil, ia mengingatkan tidak terlalu sering dan berlebihan dalam menyantap itu.

Agar tubuh selalu sehat dan bugar selama menjalankan ibadah puasa, Banun menyarankan untuk meminum air mineral saat berbuka. Tujuannya, untuk mencegah dehidrasi.

Selain itu, ia menganjurkan saat berbuka puasa untuk mengonsumsi variasi kudapan yang berasal dari buah-buahan dan sumber karbohidrat kompleks, seperti gandum dan biji-bijian.

Sumber makanan itu bisa diolah menjadi jus buah, puding buah, agar-agar dari bahan dasar buah, smoothies buah dan yoghurt, biscuit homemade dengan bahan gandum, biji-bijian, dan buah.

“Bisa juga dengan makanan sumber energi lainnya, seperti buah potong, olahan takjil buah-buahan, atau makanan ringan sumber karbohidrat tetapi minim gula sederhana atau pemanis tambahan, misal kue kering, crackers, atau roti gandum,” sarannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI