Suara.com - Setelah ulang tahunnya ke-40 BCL kini digosipkan tengah menjalin hubungan dengan Tiko Aryawardhana. Hal ini karena sosok Tiko Aryawardhana kerap terlihat hadir mendampingi BCL dalam beberapa acara.
Tidak hanya itu, dalam foto yang dibagikan BCL di akun Instagram pribadinya, Minggu (26/3/2023) terlihat Tiko Aryawardhana berada di samping pelantun lagu Cinta Sejati itu. Bahkan, saat acara keluarga dan rekan terdekat, Tiko Aryawardhana juga terlihat hadir.
Hal tersebut yang menarik sorotan dari warganet. Beberapa mengaku terkejut jika Tiko Aryawardhana benar-benar merupakan kekasih dari BCL
Sementara itu, beberapa malah memberikan cibiran kepada BCL karena dinilai tidak setia dengan mendiang sang suami, Ashraf Sinclair. Beberapa juga berkomentar kalau BCL menikah lagi maka tidak akan bertemu dengan Ashraf Sinclair di akhirat nanti.
Baca Juga: Biodata Profil Tiko Aryawardhana yang Dikabarkan Pacar BCL, Ternyata Ini Pekerjaannya
“Hmmm gak jadi sampai surga dengan babang Ashraf.... apapun pilihannya itu hakmu,” tulis salah seorang warganet di kolom komentar.
“Ternyata bukan habibie dan ainun, bukan om sophan dan tante widyawati seperti kemauan almarhum ashraf. Tapi itu tetep pilihan dan hak kak bcl, semoga ini bisa membawa ke arah yg lebih baik untuk kakak andai sampai menikah,” komentar warganet lainnya.
“Jadi teringat saat kak Unge @bclsinclair menceritakan tentang alm kak @ashrafsinclair di sebuah media, tentang kak Ashraf yg berkeinginan punya cerita cinta sejati seperti pak Sophan Shopian dan bu Widyawati,” komentar warganet lainnya.
Perempuan yang telah ditinggal suami lalu menikah lagi adalah hal yang biasa. Namun, sering ada pandangan kalau ia menikah lagi maka dirinya tidak akan bertemu dengan mantan suami atau istrinya lagi di akhirat. Lalu bagaimana sebenarnya hukum perempuan yang menikah lagi dalam Islam?
Mengutip NU Online, perempuan yang menikah lagi kelak akan bersama siapa di akhirat memiliki berbagai pandangan, di antaranya sebagai berikut.
1. Dengan suami pertama
Pada pendapat pertama, dikatakan kalau perempuan yang menikah lagi, maka ia akan tetap bersama suaminya yang pertama. Pendapat ini diambil dari Sayyidina Abu Bakar As-Shiddiq ketika menasihati putrinya, Asma binti Abu Bakar, untuk memilih bersabar menghadapi suaminya Zubair bin Awwam yang rajin ibadah tetapi ringan tangan (suka memukul) terhadap istri.
“Putriku, sabarlah. Zubair adalah laki-laki shaleh. Bisa jadi ia adalah suamimu kelak di surga. Sebuah hadits sampai kepadaku, ‘Laki-laki yang mengambil keperawanan seorang perempuan kelak akan menjadi suaminya di surga,’” kata Abu Bakar.
2. Boleh memilih
Dalam pendapat kedua, dikatakan perempuan yang menikah lebih dari satu kali, diperbolehkan memilih suaminya kelak di akhirat. Hal ini dikatakan Imam Abu Bakar Ibnul Arabi, Rasulullah SAW bersabda:
“Perempuan yang memiliki beberapa suami dipersilakan untuk memilih salah satu dari mereka untuk menjadi pasangannya (di akhirat).”
3. Bersama suami terakhir
Dalam hadits riwayat sahabat Hudzaifah Ibnul Yaman, dikatkan:
“Hudzaifah Ibnul Yaman mengatakan kepada istrinya, ‘Jika kau ingin aku menjadi suamimu di surga, jangan kau menikah sepeninggalku karena perempuan di surga adalah bagian dari suami terakhirnya di dunia.’”
Tidak hanya itu, As-Sya’rani juga mengutip hadits riwayat Abu Darda yang memiliki arti sebagai berikut:
“Muawiyah pernah melamar Ummu Darda sepeninggal suaminya. Tetapi janda Abu Darda itu menolak pinangan Muawiyah. Ummu Darda mengatakan, dirinya pernah mendengar wasiat Abu Darda dengan mengatakan, Rasulullah SAW bersabda, ‘Perempuan di surga adalah bagian dari suami terakhirnya di dunia. Jangan kau menikah sepeninggalku,’” (HR At-Thabarani, Abu Ya’la, Al-Khatib).
4. Tergantung akhlak suami
Dikatakan, wanita kelak akan berakhir dengan suami yang paling baik akhlaknya. Hal ini diketahui berdasarkan At-Thabarani dan Al-Bazzar dari Ummu Habibah yang bertanya kepada Rasulullah perihal perempuan yang pernah menikah dua kali.
“Ummu Habibah bertanya kepada Rasulullah, ‘Ya Rasul, seorang perempuan memiliki dua suami di dunia. Keduanya wafat dan berkumpul di akhirat. Siapakah yang akan menjadi suami perempuan itu?’ Rasul menjawab, ‘Perempuan itu akan menjadi istri laki-laki yang paling baik akhlaknya terhadap perempuan itu saat di dunia.’ Rasul kemudian melanjutkan, ‘Wahai Ummu Habibah, laki-laki dengan akhlak yang baik pergi membawa kebaikan dunia dan akhirat,’” (HR At-Thabarani dan Al-Bazzar).