Suara.com - Datangnya bulan suci Ramadhan tidak pernah jatuh di tanggal yang sama dalam kalender Masehi secara berturut-turut. Misalnya, pada Ramadhan 1443 H atau tahun 2022 masehi, puasa pertama kali jatuh pada 3 April. Tahun sebelumnya lagi, 1442 H atau 2021 masehi, Ramadhan dimulai pada 13 April. Sedangkan tahun ini, 1444 H atau 2023 masehi, 1 Ramadan ditetapkan pada 23 Maret.
Bulan Ramadhan memang selalu dimulai 10 hingga 12 hari lebih awal dari tahun sebelumnya. Hal itu karena penanggalan kalender Islam didasarkan pada kalender lunar Hijriah dengan bulan yang lamanya 29 atau 30 hari. Sedangkan kalender Masehi selama 30 atau 31 hari.
Dikutip dari Aljazeera, karena tahun lunar lebih pendek dari tahun matahari sebanyak 11 hari, dapat dihitung bahwa Ramadhan akan terjadi dua kali dalam setahun yaitu pada 2030. Yakni, kemungkinan terjadi pada 5 Januari dan 25 Desember.
Bulam Ramadhan juga akan kembali dimulai tanggal 23 Maret seperti tahun ini saat 33 tahun yang akan datang atau tahun 2056.
Selain dari penanggalan, jumlah waktu berpuasa setiap orang bisa berbeda-beda, tergantung dari tempat tinggalnya. Sebab, aturan berpuasa dilarang makan dan minum sejak terbit matahari hingga tenggelamnya matahati.
Sehingga muslim yang tinggal di negara paling selatan dunia yang jumlah siang dan malamnya seimbang, seperti Chili atau Selandia Baru, akan berpuasa selama rata-rata 12 jam. Sementara mereka yang tinggal di negara paling utara, seperti Islandia atau Greenland, akan berpuasa selama 17 jam lebih.
Bagi umat Islam yang tinggal di Belahan Bumi Utara, jumlah jam puasa akan sedikit lebih pendek tahun ini dan akan terus berkurang hingga tahun 2031, di mana Ramadhan akan mencakup titik balik matahari musim dingin atau hari terpendek dalam setahun.
Setelah itu, jam puasa akan bertambah hingga titik balik matahari musim panas yang menjadi hari terpanjang dalam setahun di Belahan Bumi Utara. Bagi umat Islam yang tinggal di selatan khatulistiwa, hal sebaliknya akan terjadi.
Akan tetapi, kota-kota paling utara, seperti Longyearbyen di Norwegia, di mana matahari tidak terbenam dari 20 April hingga 22 Agustus, keputusan agama telah dikeluarkan untuk mengikuti pengaturan waktu di Mekkah, Arab Saudi, atau negara Muslim terdekat.
Baca Juga: 5 Peristiwa Penting di Bulan Ramadhan, Lailatul Qadar hingga Nuzulul Quran