Jangan Pernah Tergiur Treatment Filler Selain dari Dokter, Emang Bahayanya Apa?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 23 Maret 2023 | 14:35 WIB
Jangan Pernah Tergiur Treatment Filler Selain dari Dokter, Emang Bahayanya Apa?
Ilustrasi perawatan kecantikan. (Freepik.com/kroshka_nastya)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Filler merupakan salah satu perawatan kecantikan yang bertujuan sebagai anti aging agar tetap terlihat muda dan kencang tanpa adanya kerutan halus di wajah. Guratan halus seperti keriput di dahi, sudut mata, smile line, dan kantong mata dapat diatasi dengan perawatan filler.

Filler merupakan bagian dari tindakan medis, sehingga yang berhak untuk melakukannya adalah seorang dokter yang sudah berlisensi resmi. Bukan tenaga medis lainnya yang hanya berbekal pengalaman kerja dan kursus singkat di bidang estetika.

“Kenapa harus dokter perlu punya pengalaman? Karena itu berhubungan kompetensi saat melakukan tindakan dan bagaimana mengatasi masalahnya kalo nekrosis timbul. Dokter yang baik itu, bukan sekedar mengerjakan (treatment) saja, tapi juga mengatasi masalah kalau sedang apes atau sial. Karena, balik lagi, nekrosis umumnya bisa muncul karena prosedur teknik yang salah dan tidak mengetahui anatomi yang benar," jelas dokter Cynthia dari Cyn Clinic, Bambu Kuning, Bekasi, baru-baru ini.

Hal ini untuk mencegah risiko nekrosis di kemudian hari. Nekrosis merupakan kondisi pembengkakan pada wajah akibat pembuluh darah kemasukan cairan filler yang membuat obstruksi pada pembuluh darah.

Baca Juga: Sebelum Comeback usai Melahirkan, Zaskia Gotik Perbaiki Penampilan Wajah

Ilustrasi perawatan kecantikan dengan filler. (Pexels.com/Anna Shvets)
Ilustrasi perawatan kecantikan dengan filler. (Pexels.com/Anna Shvets)

Pasien yang sudah mengalami nukrosis membutuhkan waktu penyembuhan sampai berbulan-bulan, tidak bisa hanya sekali treatment saja. Diperlukan pemeriksaan rutin untuk melihat derajat keparahannya.

Pengobatannya pun relatif sakit, sebab pembengkakan karena nukrosis bisa menimbulkan nanah serta jaringan dan sel-sel pada wajah mati. Nanah harus dikeluarkan terlebih dulu sebelum lanjut ke pengobatan.

"Contohnya, orang yang wajahnya sudah mengalami nekrosis. Kondisi itu bisa membuat jaringan kulit rusak dan akan terjadi cacat seumur hidup. Namun, bisa diperbaiki menjadi lebih baik dengan rekonstruksi estetik ke spesialis bedah plastik atau konsultan rekonstruksi estetik," kata dokter Cynthia.

Cara mencegah nukrosis

Dokter Cynthia mengimbau agar pasien yang ingin melakukan treatment filler untuk tidak tergiur dengan harga murah yang ditawarkan klinik kecantikan. Pastikan yang menanganinya pun langsung oleh dokter baik yang sudah berlisensi mau pun spesialis yang sudah berpengalaman dan memiliki jam terbang tinggi.

Baca Juga: Sering Meeting Lewat Zoom Jadi Pengen Perawatan Tarik Benang? Apa Aja yang Harus Diperhatikan?

“Lalu, cari dokter yang Anda tahu track record-nya. Selain itu, tanya ke dokter yang melakukan tindakan filler mengenai bahan dan jenis filler-nya. Karena pasien berhak tahu bahan dan jenis filler apa yang disuntikkan. Terakhir, cari klinik kecantikan dan dokter yang punya service after treatment-nya bertanggung jawab," tambah dokter Cynthia.

Sementara itu jika sudah terlanjur dan berakhir pada nukrosis, pengobatan yang dilakukan bukan lagi pada dokter spesialis kulit melainkan sudah harus ditangani oleh dokter bedah plastik.

Menurut dokter Cynthia, pengobatan terhadap nukrosis pun tidak memungkinkan untuk mengembalikan wajah seperti semula. Pengobatan tersebut hanya bisa membuat area yang mengalami nukrosis menjadi lebih baik. (Shilvia Restu Dwicahyani)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI