Tren Laser Bikin Gundul Bulu Miss V Ternyata Dilarang Dokter Boyke, Kenapa?

Minggu, 19 Maret 2023 | 20:55 WIB
Tren Laser Bikin Gundul Bulu Miss V Ternyata Dilarang Dokter Boyke, Kenapa?
Ilustrasi menjaga vagina. (Unsplash/Ava Sol)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat ini banyak teknologi laser untuk menghilangkan bulu kemaluan Miss V, dengan dalih bisa menurunkan kepercayaan diri perempuan. Tapi siapa sangka Dokter Boyke melarang tindakan tersebut, memangnya mencukur habis bulu kemaluan berbahaya?

Seksolog Dokter Boyke Dian Nugraha berpendapat sebaiknya tidak mencukur habis bulu kemaluan di sekitar miss v. Hal itu karena bisa karena membuat Miss V maupun Mr P mudah terinfeksi bakteri dan kuman apalagi keberadaan bulu kemaluan punya efek perlindungan.

"Menurut saya itu tidak boleh, dari dulu itu saya katakan bahwa bulu-bulu itu berfungsi untuk menampung atua menghindarkan terjadinya penempelan dari bakteri ataupun jamur," ujar Dokter Boyke dalam acara Tonight Clinic dikutip suara.com, Sabtu (18/3/2023).

Lelaki yang juga dokter obgyn itu mengatakan tidak masalah jika punya rutinitas mencukur bulu kemaluan, atau dibentuk dengan model rambut apapun, tapi dilarang untuk mencukur habis.

Baca Juga: Apa Iya Seks Saat Hamil Pengaruhi Kondisi Anak Dalam Kandungan? Dokter Boyke Kasih Paham: USG Dulu Dong

"Nggak apa-apa gondrong sedikit nggak apa-apa, jangan dibiarkan atau digundul-gundul, karena jelek banget untuk kesehatan Miss V nya," pungkas Dokter Boyke.

Sementara itu mengutip Mayo Clinic, Pakar Kesehatan Kulit Mary Marnach, MD selain alasan estetika, tidak ada satupun alasan medis yang mengharuskan seseorang mencukur atau menghilangkan bulu kemaluannya.

Apalagi ada sederet efek samping saat proses mencukur bulu kemaluan yang perlu diwaspadai seperti sebagai berikut:

  1. Gatal pada alat kelamin, terkadang parah.
  2. Luka bakar genital karena waxing.
  3. Lecet atau luka saat bercukur atau waxing.
  4. Janggut, ruam, benjolan dan rambut tumbuh ke dalam.
  5. Infeksi bakteri
  6. Peningkatan risiko tertular atau menularkan infeksi virus, seperti herpes simplex atau HPV, akibat luka atau iritasi kulit yang membuat kulit lebih rentan.
  7. Dermatitis atau kemerahan akibat penggunaan produk cukur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI