Suara.com - Nama Alshad Ahmad baru-baru ini menjadi sorotan warganet. Pasalnya, sepupu Raffi Ahmad ini diduga merupakan sosok ayah dari anak sang mantan, Nissa Asyifa.
Hal ini bermula dari Nissa Asyifa yang mengunggah foto seorang bayi di Instagramnya. Foto bayi tersebut diduga anak dari Nissa Asyifa. Padahal, Nissa Asyifa diketahui belum memiliki suami.
"Alhamdulillah. A new bundle of joy has arrived. My everything since January 2022," tulis Nissa Asyifa, dalam Instagramnya yang diunggah ulang akun TikTok @lalulalulalang, Jumat (18/3/2023).
Sementara itu, ayah dari anak tersebut diduga adalah mantan kekasihnya, yaitu Alshad Ahmad. Hal ini diperkuat dari curhatan Nissa dalam highlight di akun Instagram pribadinya mengenai pertanggung jawaban seseorang.
Baca Juga: Liburan di Thailand Unggah Foto Test Pack, Denise Chariesta Hamil?
"Mencoba diam, mencerna dan memahami dalam keadaan yang sangat chaos. Disiksa fisik, batin dan mental. Dealing with trauma,, shock dan pain oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab atas perbuatannya. Di dunia nyata kelakuannya luar biasa. Di dunia maya seperti tidak ada apa-apa, sangat keterlaluan!! sekeluarga!!" ujarnya.
Tidak hanya itu, bahkan Nissa Asyifa juga menuliskan agar warganet tidak terlalu suka dengan idolanya di dunia maya. Pasalnya, di kenyataan hal tersebut sangat berbeda.
"Hati-hati ya, kalau ngefans/suka sama seseorang yang kita lihatnya hanya dari dunia maya. That's really tipu-tipu. Biarkanlah dia acting dengan skenarionya, padahal aku punya Allah yang skenarionya lebih besar," tegasnya.
Warganet yang melihat hal tersebut langsung menduga sosok yang dimaksud adalah Alshad Ahmad. Namun, beberapa meragukannya, pasalnya Alshad Ahmad dikatakan sudah putus dengan Nissa Asyifa Sejak lama. Di samping itu, Alshad Ahmad kini juga tengah menjalin hubungan dengan Tiara Andini.
Beberapa warganet justru menyarankan agar Nissa Syifa untuk melakukan tes DNA kepada Alshad Ahmad untuk membuktikan. Menurut warganet, hal itu akan membantu menghindari spekulasi mengenai ayah dari anaknya.
Baca Juga: Pesan untuk Denise Chariesta Saat Tunjukkan Tespek Positif, 'Jangan Digugurkan Bayinya'
Untuk mengetahui ayah kandung dari anak sendiri pada dasarnya dapat dilakukan dengan berbagai cara. Melansir laman Lifehack, berikut beberapa cara untuk mengetahui ayah kandung dari anak.
1. Tes paternitas (DNA)
Cara mengetahui siapa ayah kandung anak dengan akurat yaitu dengan tes DNA. Hal ini dilakukan dengan mengambil sampel DNA sosok yang diduga ayah, dengan anaknya. Berdasarkan tes, nantinya akan diketahui apakah DNA keduanya cocok atau tidak.
2. Menguji dari barang
Selain tes DNA, cara lain yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan barang-barang. Menggunakan barang milik pria yang diduga ayahnya seperti kacamata, sikat gigi, dan lain-lain biasanya mengandungi DNA-nya. Hal tersebut dapat digunakan untuk melakukan pengetesan.
3. Menggunakan DNA saudara kandung pria (yang diduga ayah)
Cara lain untuk mengetahui status siapa ayah dari anak yaitu dengan mengambil DNA milik saudara kandungnya. Hal ini karena saudara kandung disebut memiliki DNA yang sama dengan pria tersebut. Dengan begitu, dapat terlihat apakah pria itu benar ayah dari sang anak atau bukan.
4. Pengujian DNA bibi atau paman pria (diduga ayah)
Selain saudara kandung, menggunakan DNA paman atau bibi terduga ayah dari sang anak juga dapat menjadi pilihan. Namun, cara satu ini tidak selalu akurat. Pasalnya, materi genetik yang dimiliki jumlahnya cukup berbeda.
5. Pengujian kakek dan nenek
Menguji dengan DNA kakek atau neneknya dari sosok yang diduga ayah sang anak juga bisa. Pasalnya, DNA kakek atau nenek itu, membentuk siapa anaknya. Oleh sebab itu, keduanya masih memiliki DNA yang kuat satu sama lain.
6. Tes paternitas (DNA) saat hamil
Tes DNA juga dapat dilakukan saat anak masih di dalam kandungan. Tesnya yaitu dengan menggunakan sejumlah metode termasuk amniosentesis, pengambilan sampel chorionic villus, dan sampel darah ibu, para ilmuwan dapat mengekstrak cetak biru DNA bayi yang belum lahir.
Tes paternitas prenatal dapat dilakukan sekitar 10 minggu tetapi ini sangat tergantung pada jenis pengumpulan sampel yang digunakan. Meski demikian, tes satu ini cukup berisiko. Sang bayi dapat alami keguguran karena pengambilan sampel yang riskan.