Suara.com - Saat ini cerita tentang kekerasan dalam hubungan seperti dating violence atau semakin massif terdengar. Ini karena banyak korban kekerasan dalam pacaran (KDP) yang berani bicara. Namun, masih saja ada yang bingung cara bantu teman yang dapat kekerasan dari pacarnya. Apa yang seharusnya dilakukan?
Dating violence adalah segala bentuk kekerasan yang terjadi dalam hubungan berpacaran. Bentuk bisa berupa kekerasan secara fisik, verbal, ekonomi, maupun seksual.
Psikolog Klinis sekaligus Pakar Hubungan, Tara Adhisti mengatakan, banyak korban yang tidak sadar sudah jadi korban dating violence. Oleh karenanya, saat mereka bercerita pada temannya, itu sudah jadi pertanda baik. Korban mungkin butuh pertolongan atau sekedar ingin perasaan sakit dan kecewanya divalidasi.
Namun setelah bercerita, bukan berarti kekerasan yang dialaminya akan berhenti. Sama seperti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), KDP juga membuat korban sangat sulit untuk keluar dari lingkaran setan tersebut.
Baca Juga: Bosan Dengar Teman Curhat Dijahatin Pacar Terus, Apa yang Harus Dilakukan? Ini Saran Psikolog
Jadi, berikut ini langkah bantu teman alami kekerasan saat pacaran, menurut Tara yang berhasil dirangkum Suara.com.
1. Jangan Menyalahkan Korban
Saat teman bercerita terkait kondisi yang alaminya, langkah paling pertama yakni tidak boleh judge alias menghakimi atau menyalahkan korban
"Yang pertama banget itu tidak blaming, karena mereka yang mengalami kekerasan sudah merasa buruk tentang dirinya, jadi kita sebagai temannya tidak membuat situasi lebih buruk lagi atau membuat dia merasa lebih buruk lagi dengan guilt atau self blame," ujar perempuan yang akrab disapa Tara de Thouars itu dalam acara Uncover Your Stories Rollover di Sarinah, Jakarta Pusat, Jumat (17/3/2023).
2. Berusaha Selalu Ada di Sisinya
Baca Juga: Apa Itu Financial Abuse? Kekerasan yang Rawan Terjadi dalam Hubungan Asmara
Jika sudah jadi pendengar yang baik tanpa blaming atau menyalahkan korban, selanjutnya bisa memberikan support atau dukungan. Ini tidak melulu harus berlebihan, tapi memastikan ada di samping korban saat dibutuhkan.
"Terkadang support nggak harus yang berupa nasihat yang gimana-gimana. Sekedar, eh kita ada di samping kamu loh, kamu ada butuh, aku ada di sini. Kamu butuh dibantu aku ada di sini," jelas Tara.
3. Yakinkan Dia Berharga
Korban kekerasan dalam hubungan seperti dating violence umumnya dalam kondisi harga diri rendah dan tidak berdaya. Sehingga sebagai teman, yakinkan bahwa dia berharga dan berhak bahagia seperti orang pada umumnya.
"Bikin teman kita merasa berdaya, buat mereka notice bahwa mereka itu berharga, mereka bernilai, sehingga ketika mereka punya power mereka bisa keluar dengan sendirinya," sambung psikilog yang berpraktik di Rumah Sakit Jiwa atau RSJ Sanatorium Dharmawangsa itu.
4. Cari Bantuan Luar
Jika tiga cara di atas dirasa sudah mentok dan kekerasan masih saja terjadi, apa yang bisa dilakukan yaitu mencari bantuan. Temukan orang yang lebih kuat dan bisa menolong korban, seperti aparat terkait atau orang yang bertanggung jawab pada korban.
Sedangkan dari sisi mental, korban bisa menerima bantuan psikolog atau psikiater untuk memulihkan trauma dan mendapat terapi yang sesuai.
"Kalau rasanya mentok semua, boleh disarankan untuk dia mencari bantuan yang lain, entah bantuan profesional atau siapa pun, supaya ada yang bisa bantuin," tutup Tara.