Infografis
Suara.com - Gaya hidup pejabat seolah makin mudah diketahui rakyat seiring dengan akses media sosial yang makin terjangkau. Padahal, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah meminta kepada para menteri juga kepala lembaga untuk melakukan penertiban terhadap perilaku pejabat di instansi masing-masing.
Keluarga Jokowi sendiri tak luput dari sorotan publik terkait gaya hidup juga barang-barang yang mereka kenakan kerao kali tersebar di media sosial. Salah satunya putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep. Suami Erina Gudono itu telah beberapa kali diulas oleh Suara.com terkait barang branded yang digunakannya.
Kali ini, pria 28 tahun itu kedapatan memakai topi golf edisi khusus dari BT21 saat menghadiri acara peresmian cabang baru usahanya, Sang Pisang, di suatu tempat.
Dilihat dari Instagram story akun SangPisang, Kaesang memakai kaus dan celana hitam dipadukan dengan topi putih dari BT21 tersebut.
Baca Juga: Kaesang Pangarep Sebut Sosok Ini Jadi Pengrusak Foto Romantisnya Bareng Erina Gudono Berakhir Ngakak
Topi tersebut didesai simpel dengan logo bordir BT21 berbentuk segi lima di bagian depan. Serta pada area samping topi, terdapat lambang dua stik golf berbentuk silang dan bola golf di tengahnya.
Dilihat dari situs belanja CXC Golf, topi BT21 Hole In One Golf tersebut rupanya dibandrol seharga 40,45 dolar atau setara Rp620 ribu.
Tetapi, apabila membeli lewat ecommerce lokal yang dikirim dari Jakarta, harga topi tersebut dibandrol jadi seharga Rp1,9 juta.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyebut bahwa para pejabat tidak sepantasnya pamer kekayaan di media sosial seperti misalnya Instagram.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Jokowi pada saat membuka Sidang Kabinet Paripurna di Istana Merdeka, Jakarta Pusat pada hari Kamis (2/3/2023).
Baca Juga: Bahas Calon Wakil Rakyat Ideal, MKD DPR RI Turut Soroti Gaya Hidup Mewah Pejabat
"Sekali lagi saya ingin tekankan jangan, supaya ditekankan kepada kita, kepada bawahan kita, jangan pamer kekuasaan, jangan pamer kekayaan. Apalagi sampai dipajang-pajang di IG, di media sosial itu, kalau aparat birokrasi sangat sangat tidak pantas," kata Jokowi kala itu.
