Suara.com - Wanita akan mengalami perubahan hormon yang drastis ketika hamil, termasuk pada kulit wajah yang menimbulkan jerawat. Padahal mungkin saja sebelum hamil wajahmu tampak begitu baik-baik saja bahkan tak pernah mengalami masalah jerawat sebelumnya.
Hal tersebut adalah wajar, seperti yang disampaikan dokter spesialis kulit dan kelamin, Listya Paramita.
“Faktor hormon hamil ini sangat berpengaruh banget pada jerawat yang dialami. Sayangnya faktor hormon hamil ini kan enggak bisa diapa-apain, karena posisinya lagi hamil, enggak bisa ditolak. Biarkan seperti apa adanya,” ujarnya, seperti dikutip dari akun Instagram pribadinya @drmita.spkk pada Jumat, (17/3/2023).
Mengutip dari laman Alodokter, hormon yang memicu jerawat ketika hamil yakni peningkatan pada hormon androgen. Hormon ini dapat merangsang kulit untuk memproduksi lebih banyak sebum atau minyak.
Apabila sebum tersebut bertemu sel-sel kulit mati, maka dapat menutup pori-pori dan bakteri penyebab jerawat bisa berkembang biak dengan cepat.
Walaupun begitu tetap saja dibutuhkan perawatan khusus dan tepat, agar jerawat yang muncul tidak semakin meradang bahkan menganggu ibu hamil.
Pengobatan Jerawat Ibu Hamil
Dokter Mita menyebutkan setidaknya ada dua faktor yang bisa dikendalikan agar pertumbuhan jerawat bisa teratasi. Diantaranya menggunakan obat dan mengontrol faktor-faktor pemicu jerawat.

“Catatan, ibu hamil dan mengalami jerawat boleh banget lho diobati jerawatnya. Paling minimal supaya jerawatnya enggak tambah ngamuk semuka,” tulis dr. Mita di sela videonya.
Dengan catatan obat jerawat harus yang ramah bagi ibu hamil, sebagaimana dari Alodokter beberapa jenis obat yang harus ibu hamil hindari diantaranya isotretinoin, asam salisilat dan tetrasiklin.