Batu ini ternyata bukan juga berasal dari pecahan meteor karena memiliki tingkat kerapatan yang berbeda dengan batuan-batuan yang ada di bumi maupun di alam semesta.
3. Umurnya tak bisa disimpulkan
Beberapa orang meyakini Hajar Aswad sebagai batu paling tua di dunia. Namun, hingga kini belum diketahui secara pasti berapa umur Hajar Aswad.
Umumnya ilmuwan bisa mengetahui umur bebatuan dengan meneliti beberapa hal seperti teknik karbonisasi dan timbal untuk fosil dan usia lapisan tanah. Hanya Saja untuk Hajar Aswad, tak ada parameter yang dapat menjelaskan umur batu tersebut.
4. Bukan meteorit
Perdebatan panjang tentang Hajar Aswad masih terjadi di mana para ilmuwan berpendapat batuan ini adalah batu agate, batu basalt, kaca alami, hingga batuan meteor.
Salah satunya adalah pendapat dari Paul Partsch yang mengatakan Hajar Aswad sebagai batu meteor. Kurator batu mineral era kekasiaran Austria-Hungaria ini bahkan menerbitkan catatan sejarah Hajar Aswad tahun 1857.
Dalam catatannya, dirinya menduga Hajar Aswad berasal dari batu meteor yang jatuh ke bumi. Namun seiring hasil penelitiannya, dugaan ini tak terbukti.
5. Mengusap Hajar Aswad sama seperti berjabat tangan dengan Allah
Baca Juga: 5 Fakta Pria Ngaku Nabi di Donggala: Minta Tumbal Buat Sesaji Sambut Kiamat
"Sesungguhnya Hajar Aswad merupakan (seolah) tangan Allah di muka bumi. Barangsiapa yang tidak bisa berbaiat kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, kemudian mengusap Hajar Aswad, maka ia sedang berbaiat kepada Allah dan Rasul-Nya." (Muhammad al-Azraqi, Akhbaru Makkah wa Mâ Jâa minal Âtsâr, Beirut, juz 1, hal. 325).