Suara.com - Hajar Aswad merupakan salah satu benda yang tak terlupakan, utamanya ketika umat muslim datang ke Tanah Suci untuk beribadah. Lalu, apa saja fakta Hajar Aswad sehingga batu itu begitu istimewa?
Merangkum berbagai sumber, sebelum menjadi hitam seperti sekarang, batu Hajar Aswad yang diyakini datang dari surga itu awalnya adalah berwarna putih.
"Batu hitam turun dari surga dan itu lebih putih dari susu, tetapi dosa anak-anak Adam mengubahnya menjadi hitam." (HR Tirmidzi).
Fakta Hajar Aswad
Baca Juga: 5 Fakta Pria Ngaku Nabi di Donggala: Minta Tumbal Buat Sesaji Sambut Kiamat
1. Sunnah Rasul
Mencium dan mengusap Hajar Aswad adalah salah satu sunnah Rasul sehingga dengan mengamalkannya, maka bisa mendatangkan pahala.
Perlu dipahami bahwa batu ini tidak memberi manfaat atau berbahaya, sehingga anjuran untuk menciumnya dan mendatangkan pahala bukan karena Hajar Aswad adalah batu bertuah, melainkan hukumnya yang sunnah.
2. Satu-satunya di bumi
Peneliti menerangkan bahwa belum pernah ada temuan batuan lain yang sejenis dengan Hajar Aswad di bumi. Hal ini seiring dengan keyakinan awal di mana Hajar Aswad berasal dari surga.
Baca Juga: Tawa Bahagia Indah Permatasari Masak Bareng Mertua Bikin Adem Dilihat
Berdasarkan keyakinan itu, para ilmuwan memperluas penelitiannya dengan asumsi, Hajar Aswad berasal dari pecahan meteor namun faktanya tak kalah mencengangkan.
Batu ini ternyata bukan juga berasal dari pecahan meteor karena memiliki tingkat kerapatan yang berbeda dengan batuan-batuan yang ada di bumi maupun di alam semesta.
3. Umurnya tak bisa disimpulkan
Beberapa orang meyakini Hajar Aswad sebagai batu paling tua di dunia. Namun, hingga kini belum diketahui secara pasti berapa umur Hajar Aswad.
Umumnya ilmuwan bisa mengetahui umur bebatuan dengan meneliti beberapa hal seperti teknik karbonisasi dan timbal untuk fosil dan usia lapisan tanah. Hanya Saja untuk Hajar Aswad, tak ada parameter yang dapat menjelaskan umur batu tersebut.
4. Bukan meteorit
Perdebatan panjang tentang Hajar Aswad masih terjadi di mana para ilmuwan berpendapat batuan ini adalah batu agate, batu basalt, kaca alami, hingga batuan meteor.
Salah satunya adalah pendapat dari Paul Partsch yang mengatakan Hajar Aswad sebagai batu meteor. Kurator batu mineral era kekasiaran Austria-Hungaria ini bahkan menerbitkan catatan sejarah Hajar Aswad tahun 1857.
Dalam catatannya, dirinya menduga Hajar Aswad berasal dari batu meteor yang jatuh ke bumi. Namun seiring hasil penelitiannya, dugaan ini tak terbukti.
5. Mengusap Hajar Aswad sama seperti berjabat tangan dengan Allah
"Sesungguhnya Hajar Aswad merupakan (seolah) tangan Allah di muka bumi. Barangsiapa yang tidak bisa berbaiat kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, kemudian mengusap Hajar Aswad, maka ia sedang berbaiat kepada Allah dan Rasul-Nya." (Muhammad al-Azraqi, Akhbaru Makkah wa Mâ Jâa minal Âtsâr, Beirut, juz 1, hal. 325).
Demikian fakta Hajar Aswad yang dirangkum berbagai sumber. Semoga informasi ini bermanfaat.
Kontributor : Rima Suliastini