Suara.com - Selebgram Akbar Pera Baharudin atau dikenal dengan nama Ajudan Pribadi diamankan polisi atas dugaan kasus penipuan dan penggelapan uang sejumlah Rp 1,3 miliar.
Ajudan Pribadi diamankan Polres Jakarta Barat di Makassar, Sulawesi Selatan pada Senin (12/3/2023). Berdasarkan keterangan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, Andri Kurniawan, hingga kini pihaknya masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait kasus Ajudan Pribadi.
"Kita telah mengamankan satu orang inisial A yang bersangkutan adalah selebgram. Sementara masih berproses. Terkait kasus penipuan dan penggelapan pasal 378" ungkapnya Andri, Selasa (14/3/2023).
Sebab itu penipuan tersebut, kehidupan Ajudan Pribadi kembali disorot. Apalagi, Ajudan Pribadi dikenal memiliki berbagai banyak barang branded pemberian dari bosnya. Ia juga dikenal sebagai sosok yang kaya raya setelah menjadi ajudan dari bosnya itu.
Baca Juga: Ini Profil Ajudan Pribadi : Umbar Hidup Mewah Hingga Ditangkap karena Kasus Penipuan 1,3 Milliar
Bahkan, melalui akun Instagram pribadinya, ia kerap memamerkan barang-barang branded hingga saldo ATM. Beberapa kali ia memamerkan motor Vespa, Iphone, sepatu Louis Vuitton, dan lain-lain. Oleh karena itu, kabar penipuan Ajudan Pribadi ini dinilai cukup mengejutkan.
Meski demikian, uang memang menjadi salah satu hal yang dapat merubah segalanya. Melansir Time, penelitian menunjukkan, uang dapat memengaruhi seseorang untuk melakukan tindakan bohong. Hal ini terkadang menjadi pengaruh yang tidak disadari.
Bahkan, dalam sebuah perusahaan, mereka biasanya akan mementingkan apa yang membuatnya untung. Bahkan, itu tidak peduli dengan cara yang dilakukannya. Meskipun berlaku curang, selama itu menguntungkannya tidak menjadi masalah.
Uang akan memberikan pengaruh kepada seseorang. Begitupun juga orang tersebut akan sangat terobsesi untuk mendapatkan uang. Oleh sebab itu, mereka akan melakukan berbagai cara termasuk berbohong untuk mendapatkan keuntungan.
Di sisi lain, melansir The Washington Post, mereka yang sering melakukan penipuan sering diidentifikasi sebagai orang kaya. Hal ini karena mereka akan memanfaatkan kekayaan tersebut untuk mendapatkan berbagai hal yang diinginkannya.
Baca Juga: Kronologi Ajudan Pribadi Lakukan Penipuan Sampai Rp 1,3 Miliar
Mereka juga menjadikan kekayaan sebagai kekuasaan untuk mendapatkan uang yang lebih karena obsesinya. Sebab kekayaan yang dimilikinya itu, ia juga mudah untuk dipercaya sehingga banyak yang ingin mengikutinya. Padahal, mereka melakukan hal itu demi mendapat keuntungannya.