Mengutip situs Yayasan Al Masoem Bandung, berbuat dosa bukanlah satu hal yang patut dibanggakan. Pasalnya, dosa yang dilakukan akan mendapatkan azab yang pedih dari Allah SWT. Hal ini sudah dijelaskan dalam surat Al Imran ayat 188 yang memiliki arti:
“Jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka dipuji atas perbuatan yang tidak mereka lakukan, jangan sekali-kali kamu mengira bahwa mereka akan lolos dari azab. Mereka akan mendapat azab yang pedih.” (QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 188).
Oleh sebab itu, melakukan dosa atau maksiat bukanlah hal yang dipamerkan atau dibanggakan. Untuk itu ketika melakukan dosa, seharusnya umat Muslim istighfar dan meminta ampunan kepada Allah SWT. Hal ini dijelaskan dalam hadis yang berarti:
“Barang siapa yang berbuat dosa sementara dia tertawa atau merasa senang dan bangga dengan dosa yang dia tanggung, maka kelak Allah akan memasukkannya ke neraka dalam keadaan menangis. Karena seharusnya dia menyesal dan beristighfar pada Allah SWT karena dosanya itu.”
Dengan demikian, ketika melakukan dosa, alangkah baiknya untuk segera bertaubat kepada Allah SWT. Pasalnya, Allah SWT menyukai hamba-Nya yang bertaubat dan menyucikan dirinya dari dosa-dosa yang dilakukannya.
“Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 222).