Suara.com - Anak pedangdut Lilis Karlina, RD diketahui ditangkap Satuan Reserse Narkoba (Satres Narkoba) Polres Purwakarta sebab kasus pengedaran narkoba.
RD ditangkap pada Minggu (12/3/2023). RD yang masih 15 tahun itu diketahui menjual 925 butir obat Hexymer, 740 butir obat tramadol dan 200 (dua ratus) butir obat trihexyphenidyl tanpa izin edar.
Berdasarkan keterangan Kapolres Purwakarta, AKBP Edward Zulkarnain, RD telah menjadi pengedar sejak 14 tahun. Bahkan, ia bisa mendapat keuntungan hingga Rp 3 juta per harinya.
“Sejak usia 14 tahun, dia sudah jadi pengedar. Paling minim satu hari anak ini mendapat untung Rp 700 ribu. Tapi rata-rata per hari bisa Rp1 sampai Rp2 juta. Pernah juga dalam satu hari dapat untung sampai Rp3 juta," ujar Kapolres Purwakarta, AKBP Edward Zulkarnain dalam wawancara virtual, Selasa (14/3/2023).
Baca Juga: Terancam 10 Tahun Penjara, Ini Alasan Anak Lilis Karlina Edarkan Narkoba Hingga Kemas di Rumah
Akibat anaknya ditangkap karena menjadi pengedar obat terlarang, Lilis Karlina langsung banjir hujatan dari warganet. Beberapa menilai Lilis Karlina tidak baik dalam mendidik anaknya sendiri. Apalagi, usia RD dinilai masih terlalu muda tetapi sudah menjadi pengedar.
Sebagai orang tua pada dasarnya penting mengajarkan edukasi terkait bahaya dari narkoba. Hal ini dapat mencegah mereka menjadi pengguna maupun pengedar narkoba. Untuk itu, terdapat beberapa cara khusus untuk mengajarkan anak agar menghindari hal-hal yang berkaitan dengan narkoba.
Melansir laman Health Park Pediatrics, berikut beberapa tips untuk berbicara kepada anak mengenai narkoba.
1. Berbicara sesuai usianya
Orang tua penting mengajarkan anak mengenai bahaya narkoba sejak dini. Namun, cara menjelaskannya disesuaikan dengan usianya. Hal ini karena logika anak beda-beda. Pastikan saat mendidik anaknya, orang tua menjelaskan dengan baik bahaya dari narkoba tersebut.
2. Jelaskan alasan dan aturan mengenai narkoba
Orang tua harus menjelaskan dampak dari penggunaan narkoba. Hal ini akan membuatnya mengerti mengapa narkoba itu tidak baik dan dilarang. Dengan begitu mereka tidak ingin berurusan dengan narkoba, baik menjadi pengguna ataupun pengedar.
3. Bicara masalah hukum
Hukum narkoba juga sudah jelas kalau hal tersebut dilarang. Jika dilanggar, maka orang yang berkaitan dengan narkoba akan mendapatkan konsekuensi hukum berdasarkan aturan. Orang tua harus menjelaskan ini agar anak paham mengapa tidak boleh berhubungan dengan narkoba.
4. Bahas masalah konsekuensi
Ketika berkaitan dengan narkoba, konsekuensi yang diterima tidak hanya hukuman, tetapi hal lainnya. Jelaskan kalau narkoba memiliki risiko penyakit yang berbahaya bagi kesehatan. Orang tua patut menjelaskan kalau narkoba itu bisa menyebabkan berbagai penyakit, bahkan kematian.
5. Memengaruhi keuangan
Narkoba bukan barang yang murah. Bagi pengguna ini akan sangat merugikan karena dapat menghabiskan keuangannya.
6. Kecanduan dan kebiasaan buruk
Orang tua juga harus menjelaskan kalau narkoba dapat membuat rasa candu dan kebiasaan buruk bagi orang yang mengonsumsinya. Hal ini akan memberikan kerusakan permanen bagi tubuh dan otak orang tersebut.
7. Jelaskan mengenai tanggung jawab
Ketika anak mulai tumbuh dewasa, orang tua juga tetap harus mengingatkan tanggung jawab anak agar menghindari dirinya dengan hal-hal terkait narkoba. Apalagi, saat beranjak dewasa, pintu masuknya anak berkontak dengan narkoba sangat besar. Anak bisa menjadi pengguna maupun pengedar yang berbahaya untuknya.
8. Jangan pernah berhenti bicara
Sampai kapanpun, orang tua harus tetap mengingatkan agar anaknya tidak berhubungan dengan narkoba. Pasalnya, narkoba bisa masuk di usia kapan saja. Oleh sebab itu, beri pemahaman bahaya dari penggunaan narkoba dengan baik.