Suara.com - Selama menjalani ibadah puasa Ramadhan, umat muslim hanya memiliki kesempatan makan dan minum saat waktu berbuka malam hari juga sahur sebelum fajar tiba. Pilihan makanan dan minuman perlu diperhatikan agar tubuh tetap berstamina selama belasan jam berpuasa.
Selama ini, kebanyakan orang mungkin merasa perlu mengonsumsi segala sesuatu yang manis saat waktu berbuka dan sahur agar punya banyak energi. Tetapi, apakah anggapan tersebut sudah sesuai dengan anjuran Rasulullah?
Dikutip dari situs Kementerian Agama RI, berikut anjuran melaksanakan sahur dan buka puasa sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW.
Sahur

Sahur sebenarnya hukumnya sunah Rasulullah. Kesunahan sahur menjadi pembeda puasa umat Islam dengan umat-umat sebelumnya.
Sahur diartikan aktivitas memakan makanan atau minuman sebelum seseorang memulai berpuasa dan sebelum waktu imsak datang.
Dalam hadits riwayat Anas bin Malik dijelaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam sahur terdapat barakah". (Muttafaqun ‘alaih)
Kesunahan lain dalam sahur adalah mengakhirkan waktunya, mendekati terbit fajar. Ini dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan Anas bin Malik dari Zaid bin Tsabit, dia bekata, "Kami makan sahur bersama Rasulullah SAW, kemudian (setelah makan sahur) kami berdiri untuk melaksanakan shalat. Aku (Anas bin Malik) berkata, "Berapa perkiraan waktu antara keduanya (antara makan sahur dengan shalat fajar)?" Zaid bin Tsabit berkata: ’(seperti waktu yang dibutuhkan untuk membaca) 50 ayat’.” (Muttafaqun ‘alaih)
Buka Puasa
Baca Juga: Jelang Ramadhan, Rizky Billar Ungkap Cita Rasa Masakan Lesti Kejora: Mulai Mantep...
Selain sahur, kesunahan puasa juga ada saat berbuka. Ketika umat Islam berbuka puasa, di dalamnya ada berbagai amalan sunnah yang membawa kebaikan dan keberkahan. Berikut beberapa amalan sunnah saat berbuka puasa sebagaimana diajarkan Rasulullah SAW: