Infografis
Suara.com - Sejumlah publik figur tanah air ikut meramaikan konser BLACKPINK bertajuk "Born Pink" pada 11-12 Maret 2023 di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Termasuk istri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto, Yanti Airlangga.
Setelah mendadak bikin heboh, karena keluarga mereka berhasil tembus foto bareng keempat member BLACKPINK saat konser, gaya Yanti Airlangga saat nonton konser pun cukup menjadi perhatian karena kedapatan mengenakan sebuah tas mewah keluaran brand asal Prancis, Hermes.
"The greatest show Bornpink," tulis Yanti di Instagramnya pada Selasa (14/3/2023).
Dalam kesempatan ini, Yanti Airlangga tampak memamerkan privilege yang ia dapatkan saat konser BLACKPINK, mengenakan kemeja pink fuschia dengan inner putih, celana panjang hitam dan sneakers putih. Ibu dari 8 orang anak ini juga diduga mengenakan Hermes Lindy 26 berwarna broken white.
Tas ini, berdasarkan situs jual beli barang mewah, seperti Hunstreet dan Voila, masih dibanderol dengan harga berkisar Rp159 juta-Rp165 juta. Tas ini terbuat dari kulit clemence etoupe yang halus dan tahan lama.
Tentu saja ini menjadi tersendiri, terlebih saat ini para pejabat publik dan kementrian memang tengah menjadi sorotan karena kerap memamerkan gaya hidup mewahnya di media sosial. Hal tersebut dinilai tak masuk akal, hingga membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut bersuara.
"Saya minta kepada seluruh menteri dan kepala lembaga untuk mendisiplinkan bawahnya, memberi tahu apa-apa yang tidak boleh dan apa yang boleh dilakukan," kata Jokowi pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Kamis (2/3).
Jokowi menyoroti pelayanan publik yang belum optimal. Dia mengatakan rakyat harus terlayani dengan baik secara efektif dan akuntabel.
Ia juga menyoroti perilaku pamer kekayaan para pejabat negara. Menurut Jokowi, tindakan itu membuat rakyat kecewa.
Baca Juga: Gegara Istri Kepala BPN, Orang Kaya Panik karena Harta Haram hingga 'Sibuk' Jual Tas Mewahnya
"Kalau menurut saya, pantas rakyat kecewa karena pelayanannya dianggap tidak baik kemudian aparatnya perilakunya jemawa dan pamer kuasa, kemudian pamer kekuatan, pamer kekayaan hedonis," ucapnya.
