Suara.com - Kegemukan seringkali dipercaya menurunkan peluang kehamilan bagi banyak wanita. Pakar seks dr Boyke Dian Nugraha, SpOG, menyebut jika hal ini memang bukan sekedar mitos belaka.
Menurutnya ada alasan khusus yang membuat kegemukan menjadi kontra indikasi untuk kehamilan. Hal tersebut berhubungan dengan hormon.
"Kegemukan adalah kontra indikasi relatif kehamilan. Artinya gemuk badan sering kali membuat sulit hamil," kata dr Boyke seperti dikutip dalam kanal YouTube Sonara FM, yang Suara.com kutip pada Selasa (14/3/2023).
Menurut dr Boyke berat badan yang berlebih bisa meningkatkan hormon estrogen yang memengaruhi peluang kehamilan menjadi lebih rendah.
Baca Juga: Bikin Puas, Ternyata Bukan Mr P yang Panjang yang Dicari Wanita, Dokter Boyke: Yang Tebal!
"Lemak yang ada di perut dan sebagainya, itu bisa beraromatisasi menjadi hormon estrogen. Akibatnya kalau hormon estrogennya tinggi maka ovulasi tidak terjadi akibatnya sulit terjadi kehamilan," lanjut dr.Boyke.
Sehingga, dr Boyke menekankan jika kegemukan memengaruhi peluang kehamilan bukanlah mitos.
"Jadi fakta wanita yang kalau gemuk akan sulit hamil," jelas dr Boyke.
Kemudian ia juga membeberkan berat badan ideal bagi wanita yang ingin mendapatkan kehamilan. Cara menghitungnya, kata dr Boyke adalah tinggi badan lalu dikurangi 110.
“Contohnya memiliki tinggi badan 170 maka idealnya berat badannya yaitu 60 kg,” terang dr.Boyke.
Baca Juga: Jangan Sepelekan, Obesitas Juga Bisa Mengganggu Kesehatan Mental
Kegemukan memengaruhi peluang kehamilan juga buka hanya dialami wanita, tapi juga suami. Menurut dr Boyke para suami juga harus punya berat badan yang dikurangi dengan 100 dari tinggi badannya.
“Ketika tinggi 170 maka perlu memiliki berat badan 70 Kg. Karena yang hamil itu wanita jadi harus lebih ideal bentuk tubuhnya dibanding pria," kata dr Boyke.