Suara.com - Masturbasi yang dilakukan lelaki ternyata bisa berdampak pada Mr P. Berapa kali masturbasi yang normal, dan apa saja tanda kecanduan onani yang perlu diwaspadai?
Seksolog dr. Haekal Anshari membenarkan jika masturbasi memiliki sederet dampak negatif pada fisik, yaitu Mr P tidak lagi sensitif jika terlalu sering, sehingga sulit terangsang atau mudah loyo.
"Terlalu sering masturbasi dapat mengurangi sensitivitas rangsangan seksual dari pasangan, karena sudah terbiasa dengan sentuhan rangsangan dari diri sendiri," ujar dr. Haekal Anshari melalui konten edukasi yang diunggah pada 24 Desember 2022 lalu.
Selain itu ada juga dapat psikis berupa kecanduan masturbasi, sehingga saat berfantasi atau berperilaku seksual jadi lebih sulit dikendalikan.
Baca Juga: Apakah Onani Haram? Diperbolehkan Jika dalam Keadaan Seperti Ini, Kata Buya Yahya
"Memicu rasa bersalah dan tidak percaya diri, terutama bila dibenturkan dengan nilai yang dianut," tambah dr. Haekal.
Berikut ini cara mengukur seberapa sering melakukan masturbasi, mengutip penjelasan dr. Haekal, Senin (13/3/2023) sebagai berikut:
- Frekuensi masturbasi umumnya cukup tinggi pada lelaki dibanding perempuan.
- Umumnya lelaki usia kurang dari 40 tahun melakukan masturbasi 2 hingga 3 kali seminggu, dan lebih banyak daripada perempuan.
- Frekuensi maksimal yaitu lebih dari 4 kali dalam seminggu, dilakukan lelaki usia 25 hingga 29 tahun.
- Tanda masturbasi masuk kategori tidak wajar bisa diukur seberapa jauh masturbasi mempengaruhi kehidupan.
"Jika Anda sudah tidak mampu lagi berkonsentrasi melakukan aktivitas sehari-hari jika belum melakukan masturbasi, maka ini merupakan bentuk kecanduan dan Anda perlu berkonsultasi dengan tenaga ahli profesional," tutup dr. Haekal.