Unik Banget! Ada Pentas Wayang Kartun di Desa Kartun Pertama Indonesia, Intip Yuk

Selasa, 14 Maret 2023 | 10:43 WIB
Unik  Banget! Ada Pentas Wayang Kartun di Desa Kartun Pertama Indonesia, Intip Yuk
Wayang Kartun di Desa Kartun. (Dok: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pementasan wayang umumnya hanya bisa dinikmati orang dewasa, tapi inovasi unik digagas Kelompok Pemuda Kie Seni dengan membuat pementasan wayang kartun pertama di Desa Kartun Sidareja atau desa kartun pertama Indonesia.

Inovasi unik ini dibuat sekaligus merayakan Hari Dongeng Sedunia yang diperingati pada 20 Maret setiap tahunnya, sekaligus melestarikan dongeng nusantara.

Desa Kartun Sidareja yang dahulunya salah satu dewasa tertinggal dan terpencil di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah ini sudah punya nama beken yakni Cartoon Village Sidareja.

Wayang Kartun di Desa Kartun. (Dok: Istimewa)
Wayang Kartun di Desa Kartun. (Dok: Istimewa)

Desa ini memang salah satu kebangaan Indonesia, karena jadi pusat pelestarian kesenian khas Jawa Tengah seperti pewayangan dan cerita zaman dulu. Bahkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menjulukinya sebagai desa kartun pertama di Indonesia.

Menurut Penggiat Kelompok Pemuda Kie Seni atau Kie Art, Gita Thomdean pemeran wayang kartun ini diharapkan bisa membangkitkan dongeng nusantara yang berasal dari daerahnya, dan mau menurunkannya ke generasi muda.

"Pergerakan ini sengaja dibalut dengan Pagelaran Wayang yang juga menghadapi problematika yang hampir sama, dimana antusiasme para generasi muda mengalami penurunan dalam menikmati sebuah pagelaran wayang, atau bahkan sebagai pelakunya," ujar Gita melalui keterangan yang diterima suara.com, Senin (13/3/2023).

Pementasan wayang ini juga sangat berkaitan erat dengan identitas Desa Sidareja sebagai desa kartun Indonesia. Sehingga Dalang Kartun, Slamet berusaha semaksimal mungkin tetap berpegang pada pakem tradisi wayang, tapi juga tetap mengikuti perkembangan zaman.

"Seperti penggunaan pakeliran, adanya panayagan atau gamelan tetap mempertahankan adanya sulukan, suwukan gendhing, proses jejeran wayang, serta tak lupa keberadaan Tumpeng sebagai wujud keselamatan. Serta tak ketinggalan pengiring gamelan dengan Kie Karawitan Ageng," timpal Slamet.

Adapun pementasan wayang kartun ini mengangkat cerita tentang dongeng 113 Tahun Ujungan Sidareja, yang menceritakan tentang asal usul Desa Sidareja pada masa lampau.

Baca Juga: Pria di Jogja Ciptakan Wayang dari Sampah, Dilirik Hingga Luar Negeri

Menariknya, meski yang diceritakan bertema sejarah tapi dongeng ini dibawakan dengan nuansa jenaka, yang membuat penontonnya bisa menikmati dengan suka cita.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI