Suara.com - Gunung Merapi di Jawa Tengah kembali memuntahkan awan panas pada Sabtu (11/3/2023). Berikut deretan mitos erupsi Merapi yang selalu muncul kala gunung itu menunjukkan aktivitasnya.
Merangkum berbagai sumber, setidaknya ada 4 mitos erupsi Merapi yang kerap dibahas kala gunung aktif itu menyemburkan awan panas, atau yang kerap disebut 'wedhus gembel' oleh warga sekitar.
1. Mitos Erupsi Merapi Pasar Bubrah
Ini adalah salah satu mitos yang paling sering dibahas kala Gunung Merapi erupsi, di mana Pasar Bubrah adalah sebutan untuk pasar gaib yang dipercaya berada di sekitar kawah Merapi.
Lokasi ini memiliki tanah yang landai dan berbatu, sehingga menjadi lokasi favorit para pendaki gunung untuk sekedar beristirahat atau bahkan bermalam.
Menurut warga sekitar dan berdasarkan pengalaman pendaki yang pernah bermalam, lokasi punggung bukit yang tadinya sepi mendadak ramai pada malam hari layaknya pasar gaib. Semenjak itu, mitos tentang Pasar Bubrah ramai dibicarakan.
2. Mitos Erupsi Merapi Awan Panas Tak Pernah Sampai Solo
Solo dan Yogyakarta adalah dua wilayah di Jawa Tengah yang status Keratonnya diakui pemerintah. Terkait hal itu, ada banyak mitos yang berkaitan dengan hal ini, termasuk tentang erupsi Merapi.
Ada sebuah mitos yang mengatakan awan panas erupsi Merapi tak akan pernah sampai ke Solo. Faktanya, setiap kali Gunung Merapi memuntahkan 'Wedhus Gembel', selalu Yogyakarta dan Magelang yang dituju.
Baca Juga: Erupsi Gunung Merapi, BPPTKG Ingatkan Bahaya Lahar Dingin Saat Terjadi Hujan
Rupanya fenomena ini dapat dijelaskan secara ilmiah karena posisi dinding kawah Merapi yang mengarah ke Klaten, Boyolali dan kota Solo cukup kuat sehingga tak mudah jebol.