Ingin Buka Usaha Waralaba, Begini Triknya Biar Cuan

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 13 Maret 2023 | 10:19 WIB
Ingin Buka Usaha Waralaba, Begini Triknya Biar Cuan
Ilustrasi bisnis kuliner. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Waralaba di bidang kuliner masih menjadi yang terbanyak dari bidang lainnya. Pada 2021, Kementerian Perdagangan RI menyebut kuliner sebagai bidang yang mendominasi bisnis waralaba di Indonesia dengan porsi sebesar 53 persen, diikuti bidang ritel sebesar 15,3 persen.

Selain peluangnya cukup terbuka, bisnis waralaba cenderung sudah dikenal orang sehingga tidak perlu membangun brand dari nol. Bisnis waralaba kuliner menjadi primadona karena pasar yang besar, kemudahan menjalankan usaha dengan dukungan pemilik waralaba atau franchisor, serta memiliki tingkat risiko rendah dan potensi keuntungan yang lebih besar karena branding yang sudah terbentuk.

Ilustrasi memasak (Pexels/Clem Onojeghuo)
Ilustrasi memasak (Pexels/Clem Onojeghuo)

Namun pemegang waralaba umumnya adalah pebisnis pemula, dan sayangnya tidak sedikit yang gagal sebab belum adanya sistem operasional bisnis yang matang. Untuk membantu para pelaku bisnis kuliner pemula, CEO dan Co-Founder PT Esensi Solusi Buana (ESB), Gunawan mengatakan bahwa pihaknya memiliki teknologi software yang terintegrasi khusus untuk operasional bisnis kuliner.

Teknologi ini dapat meningkatkan laba bisnis kuliner melalui efisiensi waktu, biaya, serta layanan yang efektif untuk para pengguna ekosistem ESB.

Baca Juga: Kuliner Enak Dekat Stasiun Gubeng Surabaya, Pas Dinikmati saat Turun Kereta

“Platform teknologi ini menghadirkan solusi end-to-end berbasis cloud untuk membantu pelaku usaha kuliner mengelola operasional bisnis kulinernya. Sehingga pemilik bisnis dapat fokus melakukan keahlian utamanya yaitu mengembangkan bisnis kuliner”, ujar Gunawan.

Solusi end-to-end menjadi perbedaan yang signifikan dengan teknologi bisnis kuliner lainnya. Ekosistem platform itu memungkinkan pengusaha kuliner untuk menjalankan bisnisnya hanya melalui satu platform.

"Contohnya seperti pemesanan bahan makanan yang dapat dilakukan melalui ESB Goods, layanan kasir melalui ESB POSLite. Kemudian pemesanan melalui ESB Order dan reservasi melalui ESB Book. Hingga layanan loyalty program melalui ESB Loop," kata Gunawan. 

Tidak hanya itu, melalui Ayomakan, platform ini bukan cuma membantu operasional bisnis merchant, tapi juga dapat meningkatkan transaksi merchant dengan membantu paparan brand mereka, memudahkan order, sampai pembayaran.

Selain itu, Ayomakan juga menjadikan merchant lebih mudah dijangkau oleh konsumen yang ingin melakukan delivery order, pick up hingga reservasi. Lebih lanjut, konsumen juga dapat mencari referensi tempat makan, melihat tren, dan review melalui Ayomakan.

Baca Juga: Anang Hermansyah Salah Panggil Pelayan Restoran, Ashanty Hanya Bisa Pasang Ekspresi Ini

Banyak pebisnis kuliner lokal yang merasa terbantu operasional bisnisnya oleh ekosistem ESB, salah satunya Viarasa, franchisor yang memiliki sembilan brand dengan lebih dari 350 outlet di seluruh Indonesia. “Ekosistem ESB memungkinkan data dari central kitchen hingga outlet-outlet kami terhubung, sehingga menghasilkan laporan dan penghitungan yang akurat. Fitur-fitur yang detail di ESB Core dan ESB PosLite juga dapat membantu kami memantau inventory, sehingga kami bisa melakukan keputusan di waktu yang tepat”, ujar CEO dan Owner Viarasa, Vincent.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI