Suara.com - Memberdayakan generasi muda, terutama remaja perempuan, dengan pengetahuan tentang sistem keuangan formal memiliki manfaat ekonomi yang signifikan. Presiden Direktur Visa Indonesia Riko Abdurrahman mengungkap jika hal tersebut akan sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Yaitu bagaimana mengelola keuangan, mengejar peluang untuk mendapatkan penghasilan, membayar ragam biaya, dan merencanakan masa depan, dalam masa transisi mereka menuju kemandirian hidup dan meningkatkan kemampuan mereka dalam mengambil keputusan untuk diri sendiri.
"Akses terhadap produk dan layanan keuangan yang bermanfaat, terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan mereka, penting untuk dimiliki kaum muda, terutama jika akses ini diberikan dengan cara yang bertanggung jawab dan berkelanjutan," jelas dia dalam siaran pers yang Suara.com terima Sabtu (11/3/2023).
Hal ini, lanjut dia akan membantu kaum muda yang rentan dan terkucilkan, terutama perempuan muda, untuk menjadi tangguh dan dapat terlibat aktif dalam memilih pekerjaan yang layak untuk diri mereka sendiri.
Baca Juga: Gelar Upgrading dan Raker, Ketum GADA AMS: Kita Jawab Tantangan Bonus Demografi
Hal tersebutlah yang membuat Plan International bersama dengan Visa akan berkontribusi untuk meningkatkan literasi keuangan dan bisnis bagi remaja perempuan dan kaum muda di Indonesia dan Filipina.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pendidikan keuangan di kalangan anak muda dan wirausaha muda dari latar belakang yang kurang beruntung, serta memanfaatkan kekuatan gabungan dari kedua organisasi ini untuk membantu remaja perempuan agar dapat mengendalikan karier, kehidupan, dan masa depan mereka dengan lebih baik.
Langkah tersebut, lanjut dia juga dapat digunakan sebagai kunci untuk membuka pertumbuhan ekonomi di banyak negara berkembang, di mana kaum muda perlu menguasai pengetahuan seputar pengelolaan keuangan yang penting untuk memaksimalkan dan menciptakan peluang mereka sendiri.
"Literasi keuangan telah terbukti menjadi keterampilan hidup utama bagi individu untuk berpartisipasi dalam masyarakat yang semakin kompleks, untuk mengelola uang mereka dengan lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup mereka," tambah Bhagyashri Dengle, Executive Director, Asia Pacific, Plan International.
Di Indonesia, platform Practical Money Skills dan Practical Business Skills akan menjadi bagian dari program unggulan Plan, yaitu Girl's Leadership Academy (GLA). Lokakarya tersebut akan memberikan dasar literasi keuangan yang kuat bagi 50 remaja perempuan dan wanita muda untuk bertransisi dari ketergantungan menjadi mandiri dalam hal tanggung jawab keuangan.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Buku Literasi Keuangan yang Wajib Kamu Baca
Selain itu, Plan akan menjangkau sekitar 10.000 anak muda - termasuk 7.500 remaja perempuan - untuk memberikan akses pendidikan keuangan dan bisnis melalui saluran pembelajaran media sosial.
Plan membangun jaringan yang terdiri dari remaja perempuan dan wanita muda di seluruh Indonesia, terutama untuk menjangkau mereka yang berada di daerah pedesaan, sehingga mereka memiliki kesempatan yang sama untuk belajar.
Di Filipina, proyek ini bertujuan untuk memperluas platform digital 'Hope Town Hero' milik Plan, yang berfokus pada pembukuan, arus kas, dan persiapan laporan laba rugi bagi para wirausahawan muda. Modul edukasi keuangan Visa akan diintegrasikan ke dalam platform tersebut untuk meningkatkan jangkauan, kualitas, dan dampak program.
Proyek ini menargetkan untuk menjangkau 5.000 pengguna muda dan 30 pelopor muda yang akan diimplementasikan bersama dengan proyek-proyek lain di bawah program Youth Economic Empowerment and Disaster Reduction and Management programs: Bangsamoro Autonomous Region in Muslim Mindanao (BARMM), Tacloban, Cotabato, dan Metro Manila. Aplikasi ini akan tersedia pada bulan Juni.
"Aplikasi ini menangkap minat dan hobi anak muda dalam hal digitalisasi. Dengan skenario dan aktivitas interaktif yang tertanam di dalam aplikasi, kami belajar lebih banyak tentang literasi keuangan dan keterampilan praktis sambil menikmati mini-game dalam lingkungan digital yang aman," ujar Mohamidin, 24 tahun, seorang tokoh muda dari Filipina.