Ammar Zoni Ditangkap Polisi Lagi, Kenapa Pecandu Narkoba Sulit Sembuh dan Rawan Kambuh?

Sabtu, 11 Maret 2023 | 15:06 WIB
Ammar Zoni Ditangkap Polisi Lagi, Kenapa Pecandu Narkoba Sulit Sembuh dan Rawan Kambuh?
Ammar Zoni di Polres Metro Jakarta Selatan pada Jumat (10/3/2023) [Suara.com/Rena Pangesti]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Suami Irish Bella kembali menjadi sorotan dengan kasus yang sama, yakni penyalahgunaan narkoba. Ammar Zoni sudah dua kali ditangkap atas kasus kepemilikan narkoba dengan jenis sabu. 

Bapak dua anak ini mengaku telah melakukan pembelian ketiga kalinya pada periode Januari sampai Maret 2023. Pengakuan sang artis pun sontak menarik perhatian publik dan menimbulkan pertanyaan. Kenapa pecandu narkoba sulit sembuh?

Mengutip dari american addiction centers, narkoba memiliki sifat membuat ketagihan menyebabkan gejala mengidam sehingga sulit untuk berhenti meminumnya. Beberapa jenis narkoba yang paling sulit untuk dihentikan penggunaannya oleh seseorang antara lain:

  • Heroin
  • Kokain
  • Metamfetamin & Sabu Kristal
  • Benzodiazepin
Ammar Zoni di Polres Metro Jakarta Selatan pada Jumat (10/3/2023) [Suara.com/Rena Pangesti]
Ammar Zoni di Polres Metro Jakarta Selatan pada Jumat (10/3/2023) [Suara.com/Rena Pangesti]

Lalu, apa yang membuat pecandu narkoba sulit sembuh? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa di antaranya.

Baca Juga: Tubuh Ammar Zoni Lebih Berisi Saat Ditangkap, Pakai Sabu Buat Turunin Berat Badan?

1. Efek Reward

Obat-obatan dapat meningkatkan kesenangan ketika disalahgunakan dan membuat perubahan kimia di otak untuk menerimanya sebagai "reward". Otak berfungsi sebagai pusat komunikasi di dalam tubuh. Otak menyampaikan semua yang kita rasakan dan dipikirkan untuk kemudian dilakukan.  

Pesan-pesan tersebut dikirim oleh zat kimia di dalam otak yang disebut neurotransmitter. Ketika seseorang mengonsumsi zat narkoba, zat itu akan masuk ke otak melalui aliran darah. Sampai di otak, zat tersebut akan mempengaruhi neurotransmitter dalam menyampaikan pesan.

Narkoba bisa memengaruhi dopamin, zat yang membuat kita merasa senang. Jadi, ini akan dianggap sebagai reward. Ketika narkoba sudah memengaruhi dopamin, ini akan mulai ikut mengendalikan emosi dan juga perasaan senang. 

Inilah kenapa orang yang kecanduan narkoba atau alkohol sulit berhenti. Narkoba mengubah sinyal di otak yang membuat pecandu itu sulit untuk merasa baik-baik saja tanpa menggunakan obat-obatan tersebut. 

Baca Juga: 6 Fakta Kampung Boncos, Tempat Asal Sabu yang Dipakai Ammar Zoni

Ketika pertama kali menggunakan narkoba, seseorang merasa tubuhnya bagai melayang. Namun seiring waktu, efek reward ini berkurang, tidak lagi sekuat saat pertama kali mencicipinya, dan pecandu akhirnya merasa harus minum dosis lebih banyak agar merasa lebih baik. 

2. Ingin melepaskan diri dari pengalaman traumatis 

Wajar bagi otak manusia untuk mencari solusi cepat dan mudah atas masalah yang dihadapi. Banyak orang mulai menggunakan narkoba dan alkohol karena itu membuat perasaan traumatis hilang, meskipun hanya sesaat. 

Beberapa orang dapat "berpesta" atau bereksperimen dengan obat-obatan tanpa mengembangkan kecanduan. Orang lain yang berurusan dengan masalah mental yang belum terselesaikan akan terus menggunakannya sampai-sampai mereka menjadi pecandu. 

Penggunaan obat-obatan yang berkelanjutan akan mengubah cara otak menangani emosi dan stres sampai-sampai hidup bisa terasa tak tertahankan tanpanya. Hal ini menyebabkan penggunaan lebih lanjut yang dapat dengan cepat berubah menjadi penyalahgunaan dan kecanduan.

3. Tidak mau merasakan rasa sakit saat berhenti

Bagi banyak orang yang kecanduan dan ingin berhenti menggunakan narkoba, mereka akan merasakan rasa sakit yang luar biasa secara fisik. Karenanya, kebanyakan pecandu tidak dapat menahan rasa sakit itu sehingga memilih untuk tidak berhenti. 

Bisa dikatakan, otak telah dikondisikan untuk menggunakan obat-obatan sampai-sampai pecandu merasa normal. Itulah kenapa pecandu narkoba sulit sembuh.

Kontributor : Mutaya Saroh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI