Agnes Gracia Dibilang Manipulatif Usai Chat yang Diduga Miliknya dengan David Beredar: Tak Ada Bukti Pelecehan

Dinda Rachmawati Suara.Com
Jum'at, 10 Maret 2023 | 10:15 WIB
Agnes Gracia Dibilang Manipulatif Usai Chat yang Diduga Miliknya dengan David Beredar: Tak Ada Bukti Pelecehan
Potret Agnes Gracia. (dok. Twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satrio, pada korbannya David Ozora terus menyita perhatian publik. Bahkan tagar KawalDavid menjadi salah satu trending di Twitter. 

Terlebih saat hal mengejutkan diungkap oleh akun @AltoLuger, di mana tidak ditemukan bukti pelecehan terhadap Agnes Gracia, seperti yang ditudingkan selama ini. Hal tersebut dapat terlihat dari bukti digital forensik ponsel David Ozora.

Menurut akun itu, sejak putus dari Agnes Gracia pada Januari lalu, tak ada pesan, video, atau voice note bernada pelecehan dari David, terhadap mantan kekasihnya tersebut.

"Dari digital forensic alkom David dari sejak putus dengan A sampai tgl 20 Pebruari pukul 7:18 PM, TIDAK DITEMUKAN, sekali lagi TIDAK DITEMUKAN BUKTI, baik Gambar, Chat, video atau voice note tentang PELECEHAN seperti yang ditudingkan oleh beberapa akun di medsos!," tulisnya pada 28 Februari 2023 seperti yang Siara.com kutip.

Baca Juga: Usai Diperiksa KPK Rafael Alun Ayah Mario Dandy Memelas: Kasihani Saya

Sebaliknya, akun tersebut bahkan membongkar isi chat yang diduga merupakan milik David pada Agnes, di hari kejadian penganiayaan pada 20 Februari 2023. Di mana, ia terlihat cukup memaksa anak petinggi GP Ansor tersebut untuk memberi tahu lokasi di mana dirinya berada.

Bahkan, sosok yang diduga Agnes juga berbohong pada David, bahwa ia akan ke lokasi untuk mengantar kartu pelajar milik mantan kekasihnya itu bersama tantenya yang juga ada di dalam mobil.

Di pesan tersebut, David dipaksa untuk turun menemui dirinya sebanyak 10 kali. Padahal di sana David tampak terus menolak, menyuruh Agnes untuk mengirimnya lewat GoSend dan menitipkan pada security.

Tapi, yang terjadi, chat yang diduga dari Agnes tersebut malah mengancam David akan melaporkannya pada Brimob jika tak juga mau turun untuk menemuinya. 

"Gue telfon brimod gue kalo lo batu," tulis chat tersebut memaksa David untuk menemuinya. 

Baca Juga: Punya Harta Rp56,1 Miliar, Pejabat Pajak Rafael Alun Bakal Diproses di KPK jika Ditemukan Unsur Korupsi

"Mager ngapain," jawab remaja 17 tahun tersebut. 

Chat yang dimulai Agnes pada pukul 3.57 sore tersebut tampak begitu alot. Hingga sebenarnya masih ada waktu sekitar 3 jam 21 menit bagi para pelaku untuk mengurungkan niatnya menganiaya David. 

"Namun kenyataannya, tidak ada niatan sedikitpun dari para pelaku untuk TIDAK MELAKUKAN PENGANIAYAAN BERAT atas David," tambah akun Twitter @AltoLuger.

Hal ini tentu saja mengundang banyak warganet untuk ikut berkomentar, betapa kejinya rencana tersebut yang telah tersusun untuk menganiaya seseorang. Tak sedikit yang mengatakan jika Agnes yang memiliki peran penting dalam kasus ini, juga berkepribadian manipulatif

Kepribadian Manipulatif

Lantas apa sih itu? Dikutip Alodokter, Manipulasi atau manipulatif adalah cara yang dilakukan seseorang (manipulator) untuk menyerang atau memengaruhi emosi dan mental orang lain, sehingga ia bisa mengendalikan orang lain dan mendapatkan apa yang ia inginkan.

Hal yang ingin didapatkan oleh manipulator bisa beragam, seperti kekuasaan, kendali, keuntungan, atau hak-hak istimewa yang dimiliki oleh korbannya.

Seorang manipulator juga umumnya sangat sering memanipulasi atau memutarbalikkan fakta.

Ia biasanya sangat pandai dalam berbohong, membuat alasan, menahan informasi penting, atau sering kali menyalahkan korban jika ada suatu hal yang terjadi (victim blaming). Dengan begitu, Anda akan merasa terpojok dan ia bisa lebih berkuasa daripada Anda.

Ia juga jago melakukan perundungan intelektual (intellectual bullying). Ini biasanya dilakukan dengan cara memaparkan data atau fakta yang tidak seseorang kuasai secara berlebihan. Hal ini kemudian bisa membuat sasarannya merasa tidak mampu dan tidak berdaya dalam mengambil sebuah keputusan.

Seorang yang manipulatif juga sering kali membuat lelucon yang dimaksudkan untuk memperlihatkan kelemahan Anda, sehingga membuat Anda merasa tidak nyaman atau minder di hadapan orang lain. Dengan begitu, ia akan merasa lebih hebat dan lebih berkuasa daripada Anda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI