Suara.com - Imbas kasus Mario Dandy Satriyo, beberapa pejabat beserta keluarganya yang sering memakai barang-barang branded kini menjadi sorotan, salah satunya putri Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono, Atasya Yasmine.
Warganet mendesak untuk mengusut tuntas harta kekayaan Andhi Pramono lantaran putrinya kerap menggunakan barang-barang branded. Diungkap akun Twitter @PartaiSocmed, Atasya Yasmine menggunakan berbagai barang branded dari jepitan rambut hingga baju. Kenapa orang kaya suka pakai barang bermerek?
“Gaya hidup anaknya Andhi Pramono, puteri Kepala Bea Cukai Makassar. Segitu banyak uang para pembayar pajak dikeluarkan untuk satu outfit belum termasuk sepatunya,” tulis akun tersebut, Rabu (8/3/2023).
Dalam gambar yang diunggah akun tersebut, terlihat Atasya Yasmine mengenakan jepitan Versace dengan harga Rp 2,5 juta. Sementara itu, untuk atasan ia memakan baju lengan panjang Balenciaga yang dibanderol sekitar Rp 22 juta.Untuk celana oranye yang dikenakannya, merupakan brand dari I.AM.GIA yang setara dengan Rp 1 juta.
Hal tersebut lantas menjadi perhatian warganet. Pasalnya apa yang dikenakan itu berasal dari brand yang dikenal. Beberapa warganet berkomentar kenapa orang suka mengenakan barang-barang branded. Padahal, menurut sebagian warganet, tidak semua desain baju branded menarik.
“Gatau dah kenapa pada demen beli baju brand gede tapi kek gimana gitu liat bajunya, kaya gak keliatan 22 juta,” komentar salah seorang warganet.
“Kadang brand juga walau mahal-mahal pad dipake kelihatannya lebih norak ya,” sahut warganet lainnya.
Namun, sebenarnya apa sih alasan seseorang memilih menggunakan barang-barang branded? Melansir laman National Jeweler, berikut terdapat beberapa alasan mengapa seseorang kerap memilih mengenakan branded.

Unjuk Gigi Kelas Ekonomi
Baca Juga: Sempat Ditunda, Rekonstruksi Kasus Penganiayaan David Oleh Mario Dandy Digelar Hari Ini
Mengenakan barang branded dinilai membuat orang tersebut berada di kelas ekonomi tertentu. Memakai barang branded itu dapat memberitahu kalau dirinya tidak berada di kelompok ekonomi menengah ke bawah. Oleh sebab itu, mereka memilih untuk menggunakan barang branded.