Suara.com - Masyarakat Indonesia sedang menguliti gaya hidup mewah pejabat kementerian hingga keluarga Presiden Jokowi. Seperti diketahui, Iriana Jokowi beberapa kali kedapatan pakai barang mewah impor Fendi, Dior, hingga Hermes.
Potret Iriana Jokowi mengenakan jaket parka dari brand mewah Prancis, Louis Vuitton seharga Rp 67,4 juta saat mendampingi Jokowi ke Sumbawa Nusa Tenggara Barat.
Jaket Fendi seharga Rp 24,4 juta dikenakan ibu tiga anak itu saat menemani Jokowi men menonton laga timnas Indonesia vs Kamboja Piala AFF 2022 di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), pada Desember 2022 lalu.
Iriana Jokowi juga terlihat menenteng tas mungil berwarna silver saat hadiri Upacara Peringatan ke-76 Hari Bhayangkara di Semarang pada Juli 2022 lalu.
Menurut laman di situs resmi Dior, tas branded Ibu Negara Iriana Jokowi ini bisa dibeli dengan harga sekitar Rp79 juta.
Bukan hanya pejabat dan keluarga Presiden, fenomena kalangan sosialita kelas atas beli barang mewah bisa dipengaruhi alasan 3 psikologis berikut mengutip Investopedia, Kamis (9/3/2023)
1. Pembeli Tidak Bertindak Rasional
Membeli barang mewah menunjukan adanya konsumen yang tidak selalu berpikir rasional. Ini karena saat orang rasional dan berpikir dengan nalar atau logika, maka ia akan selalu bertindak demi kepentingannya sendiri, termasuk kepentingan finansial.
Apalagi penelitian psikologi menyebut manusia modern tidak selalu bertindak rasional, bahkan banyak konsumen membeli barang mewah saat dalam posisi keuangan yang mampu membelinya,.
Baca Juga: Sultan! Viral Syahrini Pakai Cardigan Mewah Rp 35 Juta Saat Cium Reino Barack di Jepang
2. Dipengaruhi Harga Diri
Bagi sebagian pembeli bawang mewah, merasa produk tersebut bisa sangat membantu meningkatkan harga diri atau rasa percaya diri. Ditambah, dengan akses internet membuat semakin banyak orang dengan mudah belanja impulsif, yaitu belanja tanpa berpikir butuh atau tidaknya benda tersebut.
Ada juga alasan pembeli barang mewah ingin menghargai diri sendiri atas kerja keras mereka selama ini, karena biasanya benda itu tidak mampu mereka beli.
3. Pola Pikir Barang Lebih Mahal Kualitas Lebih Baik
Padahal ini tidak selalu benar, dan pola pikir ini sangat di luar nalar alias irasional. Sebagai contoh jika berpikir rasional, produk iPhone atau Apple dalam bentuk iPad atau Macbook tidak selalu lebih baik dari Samsung, Microsoft hingga Xiaomi.
Tapi karena merasa sudah setia menggunakan Apple maka mereka menganggapnya sebagai barang langka, dan hasilnya penjualan brand teknologi asal Amerika ini selalu tinggi dan pecah rekor dari tahun ke tahun.