Suara.com - Baru-baru ini, terungkap informasi mengenai sosok yang menolong David Ozora usai mengalami penganiayaan oleh Mario Dandy Satriyo. Penolong tersebut berinisial N yang juga merupakan ibu dari rekan David.
Berdasarkan keterangan pengacaranya, Muannas Alaidid mengatakan, kalau N saat itu yang mengangkat tubuh David usai dihajar Mario Dandy. Dikatakan, N juga melihat tubuh David yang babak belur akibat tendangan yang diterimanya.
"Pas peristiwa itu kan dia (N) yang mengangkat tubuh korban. Kemudian melihat kondisi korban di lokasi," " ujar Muannas saat dihubungi, Kamis (9/3/2023).
Rupanya, dari menolong David kala itu, hingga kini N masing mengalami trauma berat. Bahkan, berdasarkan keterangan Muannas, N masih suka menangis jika harus menceritakan peristiwa penganiayaan David itu.
Baca Juga: Besok Mario Dandy, Shane dan AG akan Peragakan 23 Adegan Rekonstruksi Kasus Penganiayaan David
"Masih sering suka nangis kalau dia menceritakan ulang peristiwa itu," kata Muannas.
Kondisi trauma memang tidak hanya terjadi pada korban, melainkan orang yang membantunya. Kondisi ini biasa dikenal dengan nama vicarious trauma.
Melansir PsychCentral, vicarious trauma terjadi pada orang yang mengalami atau menyaksikan suatu kejadian trauma secara langsung. Hal ini membuatnya kerap terbayang-bayang apa yang terjadi pada korban.
Biasanya, orang yang mengalami masalah ini seperti terapis, pekerja sosial, dokter, polisi, dan lain-lain. Gejala yang dialami juga mirip dengan PTSD, tetapi tidak sama. Namun, mereka yang mengalami hal ini akan mengalami rasa takut dan cemas akibat peristiwa yang disaksikannya.
Dampak vicarious trauma
Baca Juga: Polisi Bakal Pertemukan Mario Dandy dan Pacarnya saat Rekonstruksi Kasus Penganiayaan David
Orang yang mengalami hal ini biasanya kerap mengalami berbagai dampak yang buruk, di antaranya sebagai berikut.
- Sering alami mimpi buruk
- Menarik diri dari kehidupan sosial
- Tidak bisa produktif
- Kecemasan berlebih akan keselamatan orang lain
- Memiliki pandangan pesimis tentang dunia
- Menghindari pengungkapan peristiwa traumatis yang disaksikannya.
- Menghindari keintiman fisik
- Menjauhkan diri dari keyakinan spiritual
- Gangguan stres, depresi, hingga kecemasan
Mereka yang mengalami trauma ini juga memerlukan bantuan dari para ahli profesional. Selain itu, untuk mengatasi traumanya, mereka juga harus memiliki waktu menenangkan diri. Penting juga mendapat dukungan dari anggota keluarga untuk mengatasi trauma yang dialaminya.