Suara.com - Lucinta Luna mengucapkan selamat Hari Perempuan Internasional lewat postingannya di Instagram. Perayaan tersebut memang dirayakan secara global setiap tanggal 8 Maret.
Lucinta Luna memberikan ucapan tersebut dengan memposting dua foto selfie close up dirinya yang dijadikan kolase. Ia tampak memakai tank top merah. Sedangkan rambutnya dipakaikan bandana hitam.
Wajahnya hanya mengenakan riasan tipis dan terlihat kulit mukanya yang mulus cerah.
"Happy International Woman's Day," tulis pemilik nama asli Lucinta Luna tersebut pada caption postingannya, dikutip Kamis (9/3/2023).
Baca Juga: 7 Film Indonesia tentang Perempuan, Cocok Ditonton untuk Peringati IWD 2023
Postingan itu tentu saja curi perhatian netizen di Instagram. Baru lima jam diunggah, Lucinta Luna telah mendapatkan lebih dari 13 ribu likes juga mendapat komentar 224 kali.
Tapi, postingan itu malah menjadi sasaran kebencian terhadap identitas gendernya. Banyak warganet yang malah menyinggung soal transgender.
"Tapi kamu lanang mas," komentar @urexxx.
"Ini harinya women mas bukan 1/2 women," tulis @ysnxxx.
Padahal, diilansir dari Mayo Clinic, Istilah "transgender" dan "keberagaman gender" mencakup berbagai identitas gender dan ekspresi gender. Istilah-istilah ini melampaui gagasan bahwa semua orang hanya dapat diklasifikasikan sebagai salah satu dari dua jenis kelamin - perempuan atau laki-laki. Gagasan itu disebut gender biner..
Baca Juga: Hari Perempuan Internasional Fokus Bahas Kesetaraan Gender, Ternyata Ini Lho Pentingnya Untuk Dunia
Identitas gender adalah perasaan internal sebagai laki-laki, perempuan, bukan keduanya atau kombinasi keduanya. Ekspresi gender biasanya melibatkan bagaimana identitas gender ditunjukkan ke dunia luar melalui penampilan atau tindakan seseorang. Ekspresi gender dapat mencakup antara lain pakaian, perilaku, gaya komunikasi, dan minat.
Orang-orang yang transgender atau beragam jenis kelamin meliputi:
- Mereka yang memiliki identitas gender yang berbeda dari jenis kelamin yang diberikan kepada mereka saat lahir.
- Mereka yang ekspresi gendernya tidak mengikuti norma masyarakat untuk jenis kelamin yang diberikan kepada mereka saat lahir.
- Mereka yang mengidentifikasi dan mengekspresikan gender mereka di luar biner gender
Kebanyakan orang memiliki rasa ketertarikan fisik, emosional dan romantis kepada orang lain. Orientasi seksual menggambarkan kelompok orang yang menjadi sasaran ketertarikan ini. Misalnya, seseorang mungkin tertarik pada pria, perempuan, keduanya atau tidak sama sekali. Menjadi transgender atau beragam gender tidak terkait dengan orientasi seksual tertentu. Dan orientasi seksual tidak bisa diasumsikan berdasarkan identitas gender atau ekspresi gender.
Disforia gender adalah perasaan tertekan yang dapat terjadi ketika identitas gender seseorang berbeda dari jenis kelamin yang ditetapkan saat lahir atau dari karakteristik fisik terkait jenis kelamin. Beberapa orang transgender dan beragam gender mengalami disforia gender di beberapa titik dalam hidup mereka. Orang transgender dan beragam gender lainnya merasa nyaman dengan tubuh dan identitas gender mereka, dan mereka tidak memiliki disforia gender.
Diagnosis untuk disforia gender dimasukkan dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5), sebuah manual yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association. Diagnosis ini dibuat untuk membantu orang dengan disforia gender mendapatkan akses ke perawatan kesehatan dan pengobatan yang mereka butuhkan. Ini berfokus pada kesusahan sebagai masalah, bukan identitas gender seseorang.