Momen Lucu Anggota NCT Dream Salim dengan Pak Muh Ayah Fadil Jaidi, Apa Sih Makna Budaya Cium Tangan?

Kamis, 09 Maret 2023 | 11:10 WIB
Momen Lucu Anggota NCT Dream Salim dengan Pak Muh Ayah Fadil Jaidi, Apa Sih Makna Budaya Cium Tangan?
Pak Muh bertemu NCT Dream (YouTube Fadil Jaidi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selebgram Fadil Jaidi bersama ayahnya yang akrab disapa Pak Muh diundang untuk menonton dan bertemu langsung dengan NCT Dream. Boyband asal Korea Selatan itu memang baru saja selesai menggelar konser di Indonesia pada 4-6 Maret lalu.

Fadil membagikan momen dirinya dan sang ayah saat bertemu ketujuh anggota NCT Dream lewat vlog di kanal YouTube pribadinya. Pemandangan menarik terlihat ketika mereka bertemu di belakang panggung.

Para idol KPOP itu mulanya bersalaman biasa dengan Fadil. Tetapi, ketika tiba gilirannya dengan Pak Muh, para anggota NCT Dream itu justru salim sampai cium tangan.

Mulanya, Jaehyun yang pertama kali bersalaman dengan Pak Muh sampai cium tangan. Tindakan tersebut lalu diikuti oleh keenam anggota NCT Dream berikutnya. Fadil sendiri sampai kaget dengan tingkah mereka.

Baca Juga: Heboh NCT Dream Salim Sama Pak Muh, Netizen: Kpop 2023 Makin Aneh

"Kaget pada salim (emoticon menangis)," tulis Fadil di dalam video tersebut.

Cuplikan vlog itu pun dibagikan kembali oleh netizen di Twitter yang sama terkejutnya dengan aksi tersebut.

"KPOP 2023 ANEHNYA BERLANJUT MASA TIBA TIBA DREAMIES SALIM SAMA PAK MUH," cuit akun @haechanunpad.

Akun tersebut takjub dengan para member NCT Dream yang mampu bersikap sopan kepada orang yang lebih tua.

Cium tangan memang telah menjadi budaya salam bagi masyarakat Indonesia. Pada umumnya cium tangan dilakukan oleh umat muslim sebagai bentuk salam dan hormat kepada orang yang lebih tua atau dimuliakan.

Baca Juga: Aksi NCT Dream saat Ketemu Pak Muh Bikin Trending: Salimnya Kayak Lagi Main ke Rumah Temen

Dikutip dari jurnal UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, cium tangan termasuk etiket yang berasal dari akulturasi budaya Jawa dan Agama Islam.

Cium tangan di dalam kebudayaan Jawa menjadi wujud pelaksanaan nilai kesopanan dan menyangkut tata krama untuk menghargai orang lain yang lebih tua khususnya. Pelaksananaan cium tangan bisa meningkatkan nilai “rasa” di antara orang tua dan anak, suami dan Istri,

Sebagai etiket, cium tangan memiliki nilai-nilai kultural dalam kehidupan orang Jawa, di Blitar khususnya. Tetapi pelaksanaan cium tangan bukan hanya terkait dengan budaya melainkan juga Agama.

Dalam Agama Islam khususnya, hal ini dilakukan dalam kehidupan beragama di Blitar, lebih kental lagi pelaksanaannya di dalam pesantren antara Kyai dan santrinya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI