Suara.com - Setelah membuat heboh go public dengan kekasihnya, Millen Cyrus juga menuai sorotan setelah blak-blakan membahas kehidupan seksualnya. Pasalnya, Millen Cyrus mengaku seorang hiperseks hingga pernah berhubungan seks dengan mantan kekasihnya hingga 8 kali sehari.
"Aku pernah sama mantanku 8 kali sehari. Pulang kerja, bangun tidur, sore, siang, malam,” ucap Millen Cyrus saat menjadi bintang tamu di kanal Youtube Nexera Entertainment beberapa waktu lalu.
Millen Cyrus sendiri tidak malu dengan pengakuannya itu. Meski akui sebagai hiperseks, Millen Cyrus mengaku bisa mengontrol hasrat seksualnya itu. Tidak hanya itu, ia juga mengaku kalau dirinya bersedia bermain peran untuk berhubungan dengan kekasihnya.
"Yes, very hyper, cuma aku bisa kontrol. Jadi cewek gila bisa, pembantu bisa, bisa jadi apa aja," kata Millen Cyrus.
Baca Juga: 5 Rahasia Berhubungan Seks Tetap Nikmat Pakai Kondom, Dijamin Bikin Ranjang Goyang
Pernyataan Millen Cyrus seorang hiperseks itu lantas menjadi sorotan. Apalagi, ungkapannya berhubungan seks 8 kali sehari itu dinilai cukup banyak. Namun, sebenarnya apa sih yang mendorong seseorang menjadi hiperseks?
Melansir laman Mayo Clinic, hiperseks atau perilaku seksual kompulsif sendiri biasanya akan mendorong seseorang menyukai hal-hal seksual berlebihan. Bahkan, beberapa orang yang mengalami ini sulit untuk mengontrol dirinya.
Kondisi hiperseks pada seseorang ini juga disebabkan karena berbagai hal, di antaranya sebagai berikut.
1. Ketidakseimbangan bahan kimia otak
Seseorang dapat menjadi hiperseks karena bahan kimia di dalam otak tidak seimbang. Berbagai bahan kimia di otak seperti serotonin, dopamin, dan norepinefrin menjadi faktor yang memengaruhi suasana hati. Ketika ini tidak seimbang, dapat mendorong perilaku hiperseks pada seseorang.
Baca Juga: Bucin Tak Tertolong, Lionel Lee Kembali Bikin Tato Nama Millen Cyrus di Tangan
2. Perubahan jalur otak
Perubahan jalur saraf otak juga dapat membuat perilaku seseorang berubah. Hal ini membuat seseorang merasakan candu akan berbagai konten maupun rangsangan seksual terus-menerus.
3. Kondisi yang memengaruhi otak
Berbagai kondisi kesehatan seperti epilepsi, demensia, dapat membuat kerusakan di otak. Hal tersebut juga yang memengaruhi perubahan perilaku seksual. Seseorang dapat menjadi hiperseks akibat kondisi otak tersebut.
Itu dia beberapa penyebab seseorang mengalami hiperseks karena kondisi otaknya. Namun, di sisi lain ada berbagai risiko yang mendorong seseorang menjadi hiperseks, seperti:
- Masalah konsumsi alkohol dan penyalahgunaan narkoba;
- Kondisi masalah kesehatan mental, seperti gangguan suasana hati, depresi, kecemasan, atau kecanduan judi;
- Konflik dengan keluarga;
- Adanya riwayat pelecehan seksual.
Itulah beragam penyebab seseorang bisa menjadi hiperseks seperti Millen Cyrus.