Mitos Bunga Edelweis dan Faktanya, Apakah Boleh Dipetik?

Rifan Aditya Suara.Com
Kamis, 09 Maret 2023 | 06:45 WIB
Mitos Bunga Edelweis dan Faktanya, Apakah Boleh Dipetik?
Ilustrasi bunga edelweis. (Pixabay) mitos bunga edelweis
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Fakta tentang bunga edelweis

Selain kedua mitos di atas, ada juga fakta unik mengenai bunga edelweis yang sebaiknya Anda tahu.

Berikut adalah beberapa di antaranya.

1. Erat dengan kebutuhan adat

Bagi masyarakat Suku Tengger di dataran tinggi Bromo, edelweis bukan sekedar bunga tetapi juga media ritual adat.

Suku Tengger menyebut edelweis sebagai tana layu yang berarti tidak layu. Dari sinilah akhirnya edelweis kerap disebut sebagai bunga badai.

Leliwet, Karo, Entas-Entas, dan Kasada merupakan beberapa upacara yang akan menggunakan edelweis sebagai sesajen.

2. Ditemukan lebih dari 200 tahun yang lalu

Keberadaan bunga edelweis di Indonesia pertama kali ditemukan oleh Georg Karl Reinwardt, seorang naturalis bekebangsaan Jerman yang kala itu sedang berada di Gunung Gede.

Baca Juga: Panitia Event Motor Trail Ranca Upas Minta Maaf, Netizen: Minta Maaf Kayak Anak SD!

Penemuan pertama itu telat terjadi di tahun 1819 atau lebih dari 200 tahun lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI