Suara.com - Baru-baru ini, ramai pembahasan mengenai neovagina transgender. Namun tahukah Anda apa yang sebenarnya disebut dengan neovagina? Lalu, apa hubungannya dengan transgender? Simak pembahasannya berikut
Apa itu neovagina transgender?
Melansir dari laman Obstetrics and Gynaecology, neovagina adalah pembuatan atau rekonstruksi vagina melalui operasi bedah dengan metode vaginoplasty.
Seseorang biasanya menjalani neovagina karena mengidap sindrom MRKH (Mayer-Rokitansky-Kuster-Hauster) yang membuat organ intim perempuan, bahkan sampai uterus tidak berkembang atau justru tidak ada sejak lahir.
Baca Juga: Millen Cyrus Akui 'Bagian Intim' Lionel Lee Sampe Kena Tulang Ekor
Prosedur ini juga kerap dikaitkan dengan interseks atau kondisi di mana seseorang terlahir dengan karakteristik seks yang tidak dapat didefinisikan menjadi laki-laki atau perempuan.
Sementara itu, neovagina transgender adalah prosedur pembuatan vagina pada seorang transgender. Tepatnya ketika seorang laki-laki ingin memiliki alat kelamin seperti perempuan.
Dalam proses rekonstruksi tersebut, tidak jarang dibutuhkan bagian tubuh lain untuk melengkapi jaringan di Miss V. Salah satu bagian tubuh yang banyak digunakan adalah usus besar.
Prosedur neovagina pada transgender
Seorang transgender yang ingin memiliki bentuk alat kelamin seperti wanita akan melakukan inversi penis atau vaginoplasty penoscrotal. Singkatnya, penis yang dimiliki seorang pria akan dipotong untuk dibentuk menjadi vulva melalui operasi plastik.
Baca Juga: Dokter Hasto Ingatkan Tak Perlu Takut Miss V Robek Saat Melahirkan, Betul Bisa Rapat Lagi?
Nantinya, lubang naovaginal akan dibuat di antara kandung kemih, rektum, dan kulit penis penutup skrotum.
Apabila selama proses pembedahan ada kekurangan jaringan. Dokter akan melakukan pencangkokan kulit. Inilah yang biasanya dilakukan menggunakan usus.
Masalah yang kerap muncul setelah neovagina transgender
Pada sebuah tweet yang beredar di hari Kamis (2/3/2023) lalu ada sebuah akun yang menyebutkan bahwa neovagina transgender memiliki bau seperti feses.
Namun sebenarnya hal tersebut tidak mungkin terjadi kecuali pemilik neovagina transgender melakukan seks anal. Sebab meski ada cangkokan jaringan di sana, yang digunakan adalah bagian usus yang tidak mengeluarkan bau feses.
Masalah yang kerap ditemukan pada pemilik neovagina transggender adalah penoscrotal vaginolasty.
Penoscrotal vaginoplasty adalah keputihan kronis. Kondisi ini bisa disebabkan karena proses penyembuhan luka yang tidak sempurna, infeksi, penyakit menular seksual, atau fistula rekto.
Oleh karena itu, penting untuk pemilik neovagina transgender melakukan pengecekan kesehatan alat kelamin secara rutin. Demikian penjelasan apa itu neovagina transgender yang viral dibicarakan.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri