Viral Kades Punk Berambut Mohawk, Jago Ngaji dan Bahasa Arab Juga

Rabu, 08 Maret 2023 | 15:30 WIB
Viral Kades Punk Berambut Mohawk, Jago Ngaji dan Bahasa Arab Juga
Lurah Rambut Mohawk. (Dok: TikTok/Kadesmuda)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Desa Sigerongan, Lombok Barat Dian Siswadi viral karena tampil sebagai Lurah Punk dengan rambut mohawk.

Meski penampilannya nyentrik seperti anak punk, tapi ia pintar mengaji sekaligus mahir bahasa Arab. Melihat ini, jadi alasan kenapa tidak boleh menilai orang berdasarkan penampilannya.

Potret Lurah Dian Siswadi viral di TikTok dengan penampilannya yang percaya diri memiliki rambut keriting hanya di bagian belakang, dan diwarnai dengan warna merah muda. 

Lurah Rambut Mohawk. (Dok: TikTok/Kadesmuda)
Lurah Rambut Mohawk. (Dok: TikTok/Kadesmuda)

Dengan gaya rambut ini juga, Dian tetap percaya diri bahkan kerap membuat konten seraya menggunakan seragam dinasnya di akun @KADES_MUDA22 dilihat suara.com, Selasa (7/3/2023). Beberapa konten yang dibuatnya meliputi sosialisasi program dan kegiatannya sebagai lurah di desa yang ia pimpin.

Baca Juga: Segini Gaji Wiwin, Kades di Bogor yang Koleksi Tas Mewah dan Minta Jabatan 9 Tahun

Tidak hanya itu, beberapa kali ia juga melakukan check sound di salah satu mesjid, tapi uniknya ia memiliki suara yang merdu saat melantunkan ayat al-quran. 

"Lagi check sound madjid persiapan Ramadhan. Bukan gaya-gayaan, tapi lagi cek sound mesjid. Kebetulan soundnya lagi disetel ulang," tulis Dian dalam unggahan tersebut.

Selanjutnya setelah konten TikTok dan sosoknya viral, Lurah Dian justru memanfaatkannya dengan mengunggah konten berbahasa Arab, yaitu dengan cara memperkenalkan Desa Sigerongan di Lombok Barat yang dipimpinnya, termasuk usaha industri rumahan sebagai keunggulan desanya.

"Promosi home industri versi bahasa Arab. Desa kami Sigerongan terletak di Lombok Barat, dengan usaha ikan konsumsi dan ikan hias, serta home industri jaje tujak, mari datang ke desa kami," tulis Dian.

Sementara itu mengutip Psychology Today, menilai orang berdasarkan penampilannya sering kali memicu hasil yang keliru. Bahkan menurut temuan Todorov di 2015, penampilan sering kali menyesatkan apalagi jadi penilaian untuk mempekerjakan seseorang atau tidak mempekerjakan seseorang.

Baca Juga: Isu Perpanjangan Masa Jabatan Kepala Desa Dapat Sentimen Sangat Buruk dari Publik, Duo PKB Disorot

Inilah sebabnya menurut psikologis sebagainya, menilai orang dengan 3 kriteria karakter, yakni moralitas apakah bisa dipercaya atau jujur, kompetensi apakah cerdas dan terampil dan kemampuan sosialisasi apakah ramah dan hangat. Tapi di antara ketiganya, penilaian moralitas adalah nomor satu.

Sayangnya, ketiga hal ini tidak bisa dinilai hanya dengan penampilan, memerlukan interaksi dan ekspresi tertentu untuk bisa mencari ketiga tolok ukur ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI