Suara.com - Series dokumenter Netflix berjudul In the Name of God: A Holy Betrayal tengah ramai diperbincangkan, setelah membuka kedok empat sekte sesat di Korea Selatan yang mengerikan yang dilakukan oleh orang-orang ini dan dampaknya terhadap pengikut dan korban mereka.
Salah satunya adalah Jesus Morning Star (JMS) atau Providence. Singkatan JMS juga berkaitan dengan nama pendiri sekte tersebut Jung Myung Seok. Di mana, sekte sesat tersebut mengeksplorasi dan membodohi pengikut mereka, yang terparah ialah menjadikan hubungan seksual sebagai pengampunan dosa.
Tentu saja, tayangan kontroversial ini langsung menggemparkan, tak hanya Korea Selatan tapi juga negara lain, seperti Indonesia. Tak sedikit yang penasaram dengan sosok Jung Myung Seok dan Misi Injil Kristennya.
Untuk mengetahui siapa Jung Myung Seok, berikut fakta mengenai dirinya, seperti dilansir dari bernagai sumber.
1. Lahir Pada 1945

Jung Myung Seok lahir pada tahun 1945. Di tahun 1980, ia telah mendirikan gerakan keagamaan Providence. Gerakan tersebut berkembang seiring pertumbuhannya dan juga dikenal sebagai Jesus Morning Star (JMS). Sekte ini menyasar untuk demografis yang lebih muda dan membangun keanggotaannya selama tahun 1990-an.
2. Memproklamirkan Diri Sebagai Mesias
Sama seperti pengkhotbah lainnya, Jung Myung Seok memproklamirkan diri sebagai seseorang yang karismatik dan berpengaruh. Khotbahnya sering berbicara tentang ajaran Alkitab sambil mengelilingi dirinya dengan gadis-gadis muda yang cantik.
Dia akan akan menyebut dirinya sebagai "Adam" dan "Mesias", dan gadis-gadis itu akan menjadi "Pengantin Tuhan". Sebagian besar kegiatannya untuk membangun Gereja JMS menjadi pusat-pusat pembelajaran, seperti perguruan tinggi.
Baca Juga: Sinopsis In The Name of God A Holy Betrayal, Dokumenter Tentang Sekte Sesat di Korea
3. Dipercaya Sebagai Orang yang Sakti